Pilot Jet Tempur Wanita Ini Musuh Berbahaya ISIS

Pilot jet tempur pertama wanita Uni Emirat Arab, Mariam Al Mansouri
Sumber :
  • THE GUARDIAN
VIVAnews - Tidak ada yang menyangka, salah satu pilot pesawat jet tempur yang membombardir markas kelompok Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) merupakan seorang perempuan.
Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Namun, Uni Emirat Arab mengakui, menugaskan seorang wanita bernama Mariam Al Mansouri, untuk mengendarai pesawat jet tempur canggih F-16. 
Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Dilansir NBC News, Kamis 25 September 2014, pengakuan tersebut dilontarkan oleh Duta Besar UAE untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba, dalam program MSNBC, Morning Joe. 
Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

"Dia merupakan pilot yang memiliki kualifikasi hebat, sangat terlatih, pilot tempur yang siap berperang kapan pun dan dia memimpin sebuah misi," ungkap Al Otaiba. 

Dia menyebut, bukan sesuatu yang baru jika publik sempat terkejut mengetahui hal ini. 

"Bahkan, ketika seorang pilot pengisi bahan bakar AS memanggil untuk mengisi bahan bakar dan bertanya kepada pilot pesawat asal UAE, mereka sempat terdiam sejenak saat mendengar respons pilot yang mereka sapa seorang wanita," kata Al Otaiba. 

UEA menganggap keberadaan ISIS berbahaya jika dibiarkan menyebar luas. 

"Apakah Anda ingin sebuah model, atau masyarakat yang mengizinkan wanita untuk menduduki jabatan di pemerintahan, menjadi pilot tempur, pengusaha dan seniman. Atau, Anda ingin sebuah masyarakat, di mana wanita bahkan tidak boleh muncul di publik, dipukuli, dicambuk atau diperkosa? Kelompok ini benar-benar telah merusak masyarakt," papar Al Otaiba.

Mansouri lahir di Abu Dhabi dan merupakan lulusan sarjana Sastra Inggris. Kepada Majalah Deraa Al Watan awal tahun ini, kecintaan terhadap negara dan gairahnya terhadap tantangan serta kompetisi membuatnya tertarik menjajal dunia penerbangan. 

Alhasil, dia ikut latihan terbang dan lulus di 2007 silam. Dia menjadi satu dari tiga wanita yang ikut bergabung di Angkatan Udara UEA, ketika militer membuka kesempatan menerima wanita. 

Saat serangan terhadap fasilitas ISIS dimulai di Suriah, dia menerbangkan pesawat tempur F-16 Desert Falcon. 

Dia berkisah, sebelum mengikuti latihan terbang, Mansouri sudah bergabung di militer. Kepada harian berbahasa Inggris UEA, Mansouri mengatakan semua pencapaiannya kini, karena didukung kecintaannya terhadap dunia penerbangan. 

"Gairah seorang wanita terhadap sesuatu akan mengantarkan dia mencapai apa yang diinginkannya dan itu sebabnya saya mengejar impian tersebut," ungkap wanita berusia 35 tahun itu. 

Dia menambahkan, menjadi bagian dari anggota militer AU merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. 

"Saya bangga, khususnya karena saya menjadi bagian dari gelombang pertama. Hal itu yang mendorong saya untuk terus berada di bidang ini," kata dia. 

Kini, dia telah mencapai gelar Mayor di AU.  Pada awal tahun ini, Pemerintah UEA, bahkan memberinya penghargaan Pride of Emirates karena keahliannya di dunia penerbangan. 

UEA merupakan salah satu dari lima negara yang ikut bergabung dengan AS melakukan serangan udara ke Suriah untuk memberantas ISIS. UEA bahkan menjadi negara pertama yang memberikan konfirmasi keikutsertaan dalam koalisi itu. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya