Paspampres Obama Tidak Sadar Gedung Putih Ditembak Pria Misterius

Pengawal Presiden AS, Secret Service tengah berdiri di depan pagar Gedung Putih
Sumber :
  • REUTERS/Larry Downing
VIVAnews - Pasukan pengawal pribadi Presiden Amerika Serikat, Secret Service, kini tengah menjadi sorotan karena pengamanannya yang dinilai tidak cermat di Gedung Putih.
Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Setelah sempat kecolongan adanya dua penyusup yang masuk ke Gedung Putih pada dua pekan lalu, kini muncul laporan dari tahun 2011 seorang pria berhasil menembak ke arah jendela Gedung Putih. 
Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Harian Washington Post edisi Minggu, 28 September 2014 melansir kejadian itu berlangsung tanggal 11 November malam. Obama dan istrinya, Michelle, tidak berada di rumah. Mereka sedang berada di San Diego untuk menuju ke Hawaii merayakan hari Veteran. 
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan

Namun, putri paling kecil, Sasha dan sang nenek, Maria Robinson berada di rumah malam itu. Sementara, Malia bisa kembali kapan pun dari acara bersama dengan teman-temannya. 

Sebuah peluru berhasil mengenai jendela di lantai dua, tidak jauh dari ruang keluarga presiden. Sementara, sisa enam peluru berhasil ditembakkan ke lantai dua Gedung Putih. 

Anggota Secret Service pada awalnya, ke lokasi untuk mengecek suara tembakan itu berasal. Namun, tiba-tiba salah satu anggota Secret Service mengatakan tidak ada tembakan apa pun yang ditembakkan. 

"Turun ke bawah," begitu suara komandan Secret Service yang terdengar melalui radio komunikasi. 

Menurut komandan itu, suara tembakan itu berasal dari pabrik kendaraan yang berada dekat Gedung Putih. Pada Sabtu dini hari, kesimpulan Secret Service berubah. 

Mereka menyebut, memang terjadi tembakan, namun muntahan timah panas itu tidak diarahkan ke Gedung Putih. Secret Service bersikeras saat itu bahwa tembakan tersebut berasal dari anggota gang yang terlibat aksi baku tembak dekat halaman depan Gedung Putih. 

Namun, empat hari kemudian, mereka menyadari bahwa tembakan itu telah mengenai Gedung Putih. Asisten rumah tangga Gedung Putih yang kali pertama menyadari adanya jendela yang pecah dan tumpahan semen di lantai. 

Saat itu, juru bicara Secret Service, Ed Donovan dan juru bicara Gedung Putih enggan memberikan komentar. Kejadian itu menyebabkan citra pasukan elite Amerika Serikat sedikit tercoreng.

Tak lama kemudian, Secret Service berhasil menemukan kendaraan pelaku, Oscar R Ortega-Hernandez, yang sengaja ditabrakkan dan ditinggalkan begitu saja di Institute Peace AS yang hanya berlokasi beberapa blok dari Gedung Putih. 

Ketika mengetahui bahwa kediamannya benar menjadi sasaran tembak, Washington Post, menulis Obama dan Michelle sangat marah. Michelle pernah menyatakan di depan publik, dia sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya karena menjadi presiden kulit hitam pertama di AS. 

Tugas berat

Namun, saat laporan itu dikonfirmasi, Penasihat Keamanan Nasional Obama, Tony Blinken, tidak membantah. Dia hanya menyebut, semua langkah pengamanan telah ditempuh. 

"Secret Service tengah menyelidiki hal ini dan mereka akan mengambil langkah apa pun yang dianggap penting untuk memperbaiki kekurangan apa pun," ungkap Blinken. 

Dia bahkan meminta publik untuk menempatkan posisi mereka di Secret Service. 

"Anggota Secret Service baik pria dan wanita mempertaruhkan nyawa mereka demi Presiden AS, keluarganya dan mereka yang bekerja di Gedung Putih setiap hari, selama 24 jam. Tugas mereka luar biasa beratnya," tegas Blinken. (ita)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya