SBY Ajak Pengusaha Jepang Investasi US$1.000 Triliun ke Indonesia

Presiden SBY tengah berdialog dengan mantan PM Jepang, Yasuo Fukuda
Sumber :
  • Situs resmi Sekretariat Kabinet RI
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudoyono mengajak para pengusaha Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, nilai suntikan investasi yang dibidik Indonesia mencapai US$1.000 triliun. 
Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Demikian ungkap SBY ketika bertemu dengan para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Jepang-Indonesia (Japindo) di Hotel Ritz Carlton, Kyoto, Jepang pada hari ini. Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, pertemuan itu dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Negeri Sakura, Yasuo Fukuda. 
Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

SBY menyebut angka investasi tersebut bukan tanpa alasan. Sebuah studi McKenzie dua tahun lalu, menunjukkan investasi dari negara-negara sahabat dan Indonesia sendiri mencapai sekitar US$500 miliar. Angka itu, diprediksi akan membengkak menjadi US$1,8 triliun di tahun 2030 mendatang. 
Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

Hal itu lantaran, total 250 juta penduduk Indonesia, memiliki daya beli yang semakin meningkat. Dari 250 juta rakyat Indonesia, terdapat sekitar 55 juta consuming class yang diperkirakan akan mencapai hampir tiga kali lipat sekitar 140-150 juta pada 2030 mendatang. 

Mereka membutuhkan pangan, energi, dan kebutuhan lainnya. Peluang inilah yang coba ditawarkan SBY kepada para pengusaha Jepang.

"Angka US$1,8 triliun ini tidak mungkin hanya dipenuhi dari dalam negeri saja, karena kami hanya bisa memenuhi 50 persen saja. Jadi, Indonesia perlu suntikan dana dari negara lain termasuk dari Jepang senilai US$1.000 triliun," papar SBY di hadapan 15 pimpinan atau CEO perusahaan besar Jepang. 

Dana sebesar US$1,8 triliun, lanjut SBY, dibutuhkan, untuk pembangunan di beberapa bidang, antara lain infrastruktur, transportasi, pangan, bahan-bahan industri, telekomunikasi, dan jasa. Untuk bidang jasa, termasuk jasa perbankan dan asuransi, serta pos-pos lain di bidang ekonomi. 

"Untuk sektor perdagangan, saya kira juga terjadi perdagangan timbal balik di mana Indonesia mengimpor barang dan jasa dari Jepang dan sebaliknya," kata dia. 

Pemerintah, imbuh SBY, akan terus berupaya memperbaiki iklim investasi, mengeluarkan UU, regulasi dan kebijakan yang tepat. 

"Sehingga, kalau ada masalah, bisa diselesaikan dengan baik," imbuh dia. 

SBY pun telah menyampaikan kepada Presiden terpilih Joko Widodo agar tetap melanjutkan kerjasama dengan dunia internasional. Salah satunya dengan para pengusaha Negeri Sakura.

"Saya dan Bapak Fukuda akan tetap menjalin persahabatan dan ikut membantu peningkatan kerjasama Indonesia-Jepang, termasuk di bidang perekonomian," ujar SBY. 

Pertemuan dengan para pengusaha ini digelar setelah SBY menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan di hari yang sama. SBY dinilai figur penting yang telah berkontribusi dalam hubungan baik kedua negara selama satu dekade dan contoh baik dalam menerapkan demokrasi yang baik. 

Usai mengakhiri kunjungan kerja di Jepang, SBY bertolak kembali ke Tanah Air sekitar pukul 19.30 waktu setempat dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa dini hari pukul 00.30.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya