Qatar Bantah Bayar Tebusan pada ISIS

Tank-tank Turki siaga di perbatasan dengan Suriah
Sumber :
  • REUTERS/Murad Sezer

VIVAnews - Menteri Luar Negeri Qatar Khaled al-Attiya tidak membela diri atas dugaan keterlibatan pemerintah dengan kelompok militan di Timur Tengah, dalam negosiasi pembebasan sandera. Tapi, dia membantah adanya pembayaran tebusan.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

"Tidak. Qatar tidak membayar tebusan. Sekali lagi, Qatar tidak akan meminta maaf atas setiap jiwa atau nyawa yang kami selamatkan di Suriah," kata al-Attiya, seperti dikutip Reuters, Selasa, 30 September 2014.

Qatar yang mendukung sejumlah faksi pemberontak dalam usaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, disebut tengah melakukan negosiasi pembebasan warga asing dan Suriah yang disandera kelompok militan di Suriah.

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

Qatar disebut mendukung serangan AS ke wilayah yang dikuasai kelompok militan Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) di Suriah, memberi kontribusi satu pesawat tempurnya untuk serangan udara, tapi tidak mengambil peran aktif dalam operasi yang dipimpin AS.

Negara Arab lainnya yang bergabung dengan AS menyerang ISIS, antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Bahrain, adalah negara-negara yang dikuasai muslim Sunni dan bertentangan dengan Assad, yang merupakan penganut salah satu sekte Syiah.

Polisi Filipina Bantah Keberadaan ISIS

Qatar sejak lama diyakini menggunakan kekayaannya dari minyak dan gas untuk mendukung kelompok-kelompok militan di kawasan, termasuk pemberontak di Suriah. Namun Qatar membantah terkait dengan ISIS di Irak dan Suriah.

Qatar terlibat dalam negosiasi pembebasan 45 tentara penjaga perdamaian PBB yang disandera di perbatasan Suriah dan Israel, setelah diserang oleh militan ISIS. "Kami tidak membayar tebusan," kata al-Attiya. (ita)

Polisi Antiteror Kanada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016