Payung jadi Simbol Demonstrasi Pilkada Hong Kong

Payung menjadi simbol aksi protes Hong Kong.
Sumber :
  • REUTERS/Tyrone Siu

VIVAnews - Selain melindungi diri dari panas matahari yang menyengat, demonstran Hong Kong memanfaatkan payung untuk melindungi diri dari semprotan merica yang dikeluarkan polisi.

Badai Nida Hantam Hong Kong dengan Kecepatan 100 Km/Jam

Sejak upaya polisi anti huru-hara membubarkan demonstran dengan gas air mata dan semprotan merica, Minggu, 28 September, payung dengan cepat menjadi simbol solidaritas gerakan demokratisasi.

Bersama dengan jalinan pita kuning, payung menjadi ikon tidak resmi aksi protes Hong Kong yang dimotori para pelajar. Berbagai desain payung beredar dengan cepat di internet menjadi fenomena karya seni untuk aksi protes.

Kota-kota Tujuan Wisata Terpopuler 2015, RI Urutan Berapa ?

Pesan "buka payungmu" menjadi salah satu slogan, disertai gambar para demonstran memegang payung mereka sebagai tameng menghadapi semprotan merica. Demikian dilansir dari BBC.

Seniman Hong Kong Kacey Wong, Senin, 30 September, menyerukan para seniman untuk membuat berbagai desain pada halaman sosial media Facebook. Dia yakin seni kontemporer merupakan dasar yang jelas untuk partisipasi dan advokasi. "Payung telah bertransformasi dari benda sehari-hari menjadi sebuah simbol perlawanan," kata Wong.

Ini Kota Termahal di Asia

Baginya internet memberi pilihan gerakan selain di jalan-jalan Hong Kong. "Anda tidak harus berda di sebuah tempat pada satu waktu. Teknologi berarti lebih banyak orang bisa bergabung dengan protes ini," ujarnya.

Bagi mereka yang tertarik untuk mendapatkan info terbaru dari aksi protes atau menyampaikan solidaritas dapat melakukannya di Twitter dengan hashtag #umberellamovement.

Sementara terkait dengan prediksi apa yang menjadi akhir dari aksi protes di Hong Kong, payung sepertinya turut menjadi kata kunci.

Aksi protes diyakini tidak akan mengendur tanpa ada tindakan yang kontroversial dari pemerintah, seperti mengerahkan kekuatan militer. Paling tidak hingga beberapa hari ke depan.

Terutama pada Rabu, 1 Oktober. Selain hari libur nasional, peringatan hari kemerdekaan China dipastikan bakal menjadi simbol yang memompa semangat demonstran untuk tetap bertahan di jalan.

Tak berubah

Media China telah memberi indikasi kuat bahwa Beijing tidak akan merubah keputusannya terkait pemilihan langsung kepala eksekutif Hong Kong, pada 2017. Editor BBC untuk China, Carrie Gracie, menulis Beijing akan berhati-hati dalam bereaksi untuk Hong Kong.

Gracie menyebut Hong Kong bukan Tibet atau Xinjiang, di mana China bisa menyelesaikan situasi dengan kekuatan militer. Hong Kong adalah kota bisnis dunia yang terhubung dengan komunitas internasional.

Bentrok demonstran dan polisi, Minggu, memperlihatkan bahwa penggunaan kekerasan hanya akan memicu lebih banyak orang turun ke jalan. Beijing dan pemerintah Hong Kong tampaknya telah memutuskan langkah terbaik adalah membiar pemrotes.

Menunggu hingga pemrotes yang berada di bawah terik matahari dan hujan, merasa bosan dan tidak nyaman lalu membubarkan diri. Sejauh ini payung menjadi simbol penyemangat, tapi masih harus ditunggu apakah payung bisa melindungi dari tantangan alam.

Editorial surat kabar China Global Times, Selasa, mengatakan pemerintah tidak akan merubah kebijakan hanya karena kekacauan yang diciptakan para pembangkang. Juga menyarankan agar pemrotes dibiarkan hingga merasa bosan.

"Tanpa merubah keputusan, pusat dan pemerintah Hong Kong dapat menerapkan kelonggaran dalam batas tertentu dalam menangani penutupan kawasan keuangan Hong Kong. Memberi waktu bagi warga setempat untuk menyadari hal buruk yang dilakukan oleh tindakan ilegal pemrotes," tulis Global Times. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya