Ratusan Ribu Demonstran Akan Penuhi Hong Kong Hari Ini

demo tuntut demokrasi penuh di hong kong
Sumber :
  • REUTERS/Bobby Yip
VIVAnews - Hari ini, China seharusnya merayakan hari nasional ke-65 Negeri Tirai Bambu itu dengan damai. Namun, pemerintah pusat dibayangi aksi unjuk rasa besar-besaran yang terjadi di Hong Kong. 
Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Stasiun berita Channel News Asia, Rabu 1 Oktober 2014, melansir, biasanya hari nasional China di Hong Kong diperingati dengan menggelar kembang api di Victoria Harbour. Namun, tahun ini pagelaran kembang api ditiadakan karena aksi unjuk rasa yang besar di jalan-jalan masih terus berlangsung.
Bukan di Timur Tengah, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Adalah Muslim

Bahkan, diprediksi pada hari ini aksi demonstrasi kian menyedot massa. Menurut aktivis pergerakan bernama Occupy Central, Ed Chin, hari ini akan ada lebih dari 100 ribu orang yang turut berunjuk rasa. 
Ini 1 Syarat yang Diberikan Iran Agar Mereka Tidak Jadi Serang Israel

Mereka menuntut supaya Kepala Administratif Hong Kong, Leung Chun-ying memenuhi tuntutan mereka, termasuk mundur dari jabatannya. Pemimpin gerakan Occupy Central, bahkan memberi Leung ultimatum jika hingga tengah malam pada 1 Oktober nanti, mereka tidak ditemui secara langsung, unjuk rasa yang lebih besar akan terus dilakukan hingga beberapa hari ke depan. 

Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Pelajar Hong Kong, Alex Chow, mereka akan terus memperluas area yang diduduki dan berdemonstrasi. Selain itu, mereka masih akan terus menduduki beberapa gedung pemerintahan. 

Sementara itu, Leung menyalahkan para demonstran karena dianggap telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi penduduk kota administratif itu, mencoreng citra, dan mengancam perekonomian Hong Kong. 

Leung juga menolak untuk mundur sesuai tuntutan demonstran. Bahkan, sehari sebelumnya, dia meminta agar unjuk rasa itu segera diakhiri. 

"Pendiri Occupy Central telah berulang kali mengatakan, jika gerakan ini melewati batas, maka mereka akan menyerukan untuk segera berhenti. Kini, saya meminta mereka untuk memenuhi janji itu kepada masyarakat dan menghentikan kampanye ini segera," ungkap Leung dalam pernyataan pertamanya kepada pengunjuk rasa. 

Dia menegaskan, apa pun yang dilakukan oleh demonstran, tidak akan bisa mengubah sikap dan posisi Pemerintah Pusat di Beijing. 

"Pemerintah pusat tidak akan dipaksa untuk mengajukan apa pun hanya karena beberapa orang bertindak ilegal," kata dia. 

Pernyataan itu membuat salah seorang pengunjuk rasa, Sirius Lee, merasa kecewa. Walau begitu, Lee bersumpah tidak akan berhenti berjuang. 

"Kami masih terus berjuang untuk kebebasan dan hak kami memilih kepala daerah di masa depan. Saya pikir Pemerintah Beijing memilih untuk tidak mendengar atau melihat apa pun," kata Lee.
 
Aksi unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong dipicu tuntutan sebagian warga yang meminta adanya pemilihan kepala administratif langsung. Pemerintah pusat di Beijing memenuhi itu dan pemilihan langsung akan digelar pada 2017. 

Namun, calon kepala administratif tetap dipilih melalui sebuah komite parlemen yang diatur oleh Beijing. Massa menilai hal itu tidak mencerminkan demokrasi yang sesungguhnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya