China Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Baru Indonesia

Presiden China Xi Jinping dan istrinya Peng Liyuan di Bali
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews - Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia, Xie Feng, mengatakan, pemerintahnya siap untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru Indonesia yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Dia menyebut, ini merupakan kesempatan baru untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun.
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Hal itu diungkap Xie dalam resepsi hari nasional ke-65 China yang berlangsung Selasa malam 30 September 2014 di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta.
Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

"Pemerintahan baru yang akan dibentuk oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan era baru untuk Indonesia. Seperti yang disampaikan dalam kunjungan Presiden Xi Jinping tahun lalu ke Indonesia, kami ingin meningkatkan kemitraan strategis yang telah diteken kedua negara," kata Xie yang berpidato di hadapan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Chatib Basri, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono. 
Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

Dengan eratnya hubungan kedua negara, ungkap Xie, bisa memberi keuntungan bagi kedua negara dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. 

Dia pun mengaku terhormat, karena tiba di Indonesia empat bulan lalu, ketika Indonesia mengalami proses transisi yang berharga yakni peralihan kekuasaan ke pemimpin baru. Begitu tiba di Indonesia, Xie mengatakan begitu menyukai Indonesia. 

"Saya tersentuh dengan keramahan warga Indonesia, keragaman budaya dan semangat yang ditunjukkan oleh warga Indonesia. Saya akan menikmati waktu yang saya miliki selama berada di Indonesia," kata mantan Wakil Dubes China untuk Amerika Serikat itu. 

Hubungan diplomatik kedua negara mengalami pasang surut. Dilansir dari kantor berita Jerman, Deutsche Welle, kedua negara mengikat hubungan diplomatik pada 13 April 1950, namun dibekukan pada 1967 setelah peristiwa G30S meletus. Indonesia saat itu menuding China ikut mendukung upaya kudeta yang dituduhkan ke Partai Komunis Indonesia (PKI). 

Pada 1985, kedua negara sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman dan menjalin kembali hubungan yang sempat terputus. Kedekatan hubungan kedua negara terlihat saat Presiden Xi menjadi pemimpin asing pertama yang diberi kesempatan untuk berpidato di hadapan parlemen. 

Dalam pidatonya, Xi menegaskan kembali keinginan China untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia. Beberapa nota kesepahaman pun diteken ketika Xi bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Nota kesepahaman itu antara lain meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata, teknologi dan penelitian ruang angkasa. 

Bahkan, China pada tahun ini berniat untuk meminjamkan dua ekor panda sebagai bentuk tanda persahabatan dengan Indonesia. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya