Kelebihan Berat Badan, Pemimpin Korut Dirawat di Rumah Sakit

kim jong un kunjungi kamp anak di pyongyang
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVAnews - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat ini dilaporkan tengah terbaring di rumah sakit, karena pergelangan kakinya terkilir. Hal itu disebabkan bobot badannya yang terus naik dan mengalami obesitas. 
Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Dilansir dari laman Dailymail, edisi Selasa, 30 September 2014, kendati mengalami berat badan yang begitu drastis, Kim tetap berkeliling dan menunaikan tugasnya sebagai pemimpin tertinggi negeri komunis itu. Puncaknya diduga terjadi, ketika dia mengenakan sepatu berhak tinggi agar terlihat gagah saat berkunjung ke markas militer, menyebabkan pergelangan kakinya terkilir.
Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Kabar Kim dirawat di sebuah rumah sakit turut dibenarkan oleh seorang sumber yang baru-baru ini kembali dari Korut. Sumber itu menyebut kamar tempat pemimpin berusia 31 tahun tersebut dirawat dijaga ketat oleh pengawal pribadinya.
Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Dikutip dari harian Korea Selatan, Chosun Ilbo, pengawal pribadi Kim kerap terlihat mondar mandir di sebuah rumah sakit di ibu kota Pyongyang. 

"Ada peningkatan kunjungan para pejabat tinggi ke kamar perawatan di rumah sakit," ungkap sumber itu. 

Rumor Kim sakit diperkuat dengan informasi pejabat intelijen yang menyebut mobil dinas Kim belum pernah terlihat meninggalkan Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir. Untuk mengobati penyakitnya itu, tim dokter dari Eropa sengaja diterbangkan ke Korut. Dokter disebut telah mengoperasi pergelangan kaki Kim yang terkilir.

Berita kesehatan Kim yang kurang baik mulai berembus ketika dia absen dalam pertemuan Majelis Agung Rakyat yang digelar pada Kamis lalu. Menurut sumber yang dikutip Chosun Ilbo, kemungkinan kecil bagi Kim melewatkan acara penting itu hanya karena penyakit asam uratnya kambuh. 

Kemudian, kondisi kesehatan Kim yang tidak prima kian jelas terlihat ketika stasiun televisi pemerintah menayangkan dia berjalan dalam keadaan pincang. Mereka juga menyebut, Kim dalam keadaan sakit. Ini merupakan hal yang tidak biasa bagi media di Korut.

Naiknya berat badan Kim disebabkan oleh kebiasaan makan dia yang tidak sehat. Kim diketahui sering mengonsumsi keju Swiss. Kebiasaan itu dimulai ketika dia masih menempuh studi di Swiss. 

Untuk memuaskan kecanduannya terhadap keju Swiss, Kim bahkan mengimpor keju tersebut dalam jumlah banyak, kendati Korut tengah dikenai sanksi dari negara-negara barat. 

"Berat badannya naik secara drastis, ketika dia mulai berkuasa," ungkap seorang pejabat intelijen. 

Bahkan, sebelumnya, Kim sempat dirawat di kediamannya, karena menderita penyakit asam urat. Kali ini disebabkan kebiasaannya mengonsumsi minuman beralkohol. 

Menurut seorang pengamat di Korsel, satu-satunya cara agar Kim bisa kembali sehat yakni dengan menurunkan berat badan dan menjalani hidup yang sederhana. Paling tidak mulai mendekati pola hidup rakyatnya. 

Hal itu menjadi ironis, karena di saat yang bersamaan, sebagian besar rakyat Korut hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Saat ini, Korut masih bergantung kepada bantuan pangan asing karena tata kelola ekonomi yang keliru dan hilangnya dukungan dari Uni Soviet pada 1990an. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya