Cara ISIS Beradaptasi pada Serangan AS

Pedagang minyak eceran di Raqqa yang dikuasai ISIS, 30 September.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews - Hampir dua bulan sejak Amerika Serikat (AS) menggelar serangan udara di utara Irak, kini militan Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) tampak telah beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Dilansir dari BBC, saksi mata dan sumber dari wilayah yang dikuasai ISIS, mengatakan ada pengurangan jumlah pos pemeriksaan militan serta penggunaan telepon selular (ponsel).

Agar tidak menjadi sasaran serangan, militan menghindari konvoi kendaraan lapis baja, serta menyimpan bendera hitam mereka di rumah-rumah warga sipil.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Seorang kepala suku dari desa di selatan Kirkuk, mengatakan militan ISIS juga meninggalkan salah satu markas terbesar mereka di desa itu, saat mendengar akan ada serangan udara.

"Mereka membawa semua perabotan, kendaraan dan senjata. Menanam ranjau dan menghancurkan markas," kata kepala suku itu yang menolak menyebut identitas.

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai

Militan ISIS dikenal dengan mobilitas yang tinggi dalam melakukan gerilya. Membuat mereka dapat membubarkan diri dan berkumpul kembali lebih cepat dari tentara reguler.

"Itu formula yang teruji," kata pakar pertahanan dan keamanan Paul Gibson, purnawirawan tentara Inggris berpangkat jenderal.

Saat menghadapi serangan udara, kata Gibson, hal pertama yang dilakukan ISIS adalah mengurangi sasaran yang tersedia untuk pasukan koalisi. "Mereka akan membubarkan diri, mengurangi komunikasi selular dan radio," kata Paul.

ISIS terdiri dari banyak militan asing yang telah berpengalaman dalam berbagai konflik, seperti di Afghanistan, Chechnya, dan Libia. Artinya, mereka akan belajar sangat cepat bagaimana untuk beradaptasi dari serangan udara. "Bicara melalui ponsel, Anda akan segera mendapat sebuah bom," ucap Paul.

ISIS juga mengeluarkan larangan merekam foto dan video dengan kamera ponsel selama pertempuran. Sebuah catatan dikeluarkan ISIS dengan tujuan mencegah kecerobohan oleh militan.

Perekaman video akan dibatasi hanya oleh personil media, yang ditunjuk untuk mendokumentasikan pertempuran. Mereka yang melanggar akan mendapat hukuman.

Sebuah akun Twitter yang diyakini berada di balik kampanye kebijakan baru ISIS, menulis: "Bertindak dalam keheningan dan lindungi saudara mujahidinmu."

Akun Twitter lainnya memberi penjelasan pada simpatisan ISIS tentang bagaimana mengikuti perintah terbaru, menulis: "Jangan lukai saudara-saudaramu dengan menyebarkan pergerakan mereka."

Paul mengatakan bahwa ISIS akan berusaha menyembunyikan diri di antara warga sipil. "Mereka akan menggunakan rumah sakit, masjid dan fasilitas lain yang jika diserang oleh koalisi akan menyebabkan korban warga sipil," katanya.

Foto-foto korban serangan udara di Irak, sebelumnya juga telah digunakan ISIS untuk melakukan kampanye di situs-situs jihad dan sosial media, menyebut serangan udara AS telah mengakibatkan jatuhnya warga sipil. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya