AS Kirim Tank ke Baltik, Peringatan untuk Rusia

Tank M1A1 Abrams
Sumber :
  • REUTERS/Kai Pfaffenbach

VIVAnews - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan tank-tank akan dikirimkan ke tiga negara Baltik dan Polandia dalam dua pekan mendatang. Ini misi yang ditujukan sebagai pesan NATO bagi Moscow.

Dubes Rusia: Tudingan Presiden Obama Tak Berdasar

Unit kaveleri lapis baja "Ironhorse" yang terdiri dari 700 pasukan dan 20 tank M1A1 Abrams serta kendaraan lapis baja Bradley and Stryker, akan menjadi unit terberat AS yang dikirimkan ke bekas wilayah Uni Soviet.

Dilansir dari Reuters, Rabu 1 Okober 2014, tujuan pengiriman adalah meyakinkan Moscow bahwa tidak seperti di Ukraina, campur tangan Rusia di Lithuania, Latvia atau Estonia akan memicu perang dengan aliansi militer Barat.

Jet Tempur Rusia Dekati Kapal Perusak AS di Laut Baltik

Analis menilai, Moscow tengah berusaha mengembalikan pengaruhnya ke tiga negara Baltik itu, terutama di wilayah dengan mayoritas etnis Rusia.

Polandia yang berada di bawah dominasi Soviet selama Perang Dingin dan kini menjadi anggota NATO, telah melobi AS untuk mengirimkan pasukannya.

AS Akan Blokir Pengiriman Jet Tempur Rusia ke Iran

Kapten John Farmer, juru bicara untuk Ironhorse, mengatakan tujuan aksi itu adalah untuk mendemonstrasikan komitmen bagi sekutu-sekutu mereka. "Kami mungkin butuh waktu lebih lama untuk penempatannya dibandingkan pasukan yang lebih ringan. Tapi tidak ada yang seperti tank jika Anda ingin mencapai efek yang diinginkan," tambah Farmer.

Militer AS mengatakan misi itu yang pertama kali AS mengirimkan pasukan lapis baja ke Eropa, sejak akhir Perang Dunia. Unit Ironhorse diberikan waktu satu bulan untuk penempatan dari pangkalan mereka di Texas.

Saat ini Rusia dituduh berusaha merusak stabilitas keamanan di Baltik, dengan memicu pemberontakan diantara etnis Rusia dan pengiriman pasukan khusus. NATO kini mendiskusikan bagaimana mereka akan bereaksi.

Tapi menantang Rusia berarti mendemonstrasikan sebuah kekuatan, seperti penempatan Ironhorse. Tapi penempatan permanen pasukan AS di Baltik masih belum dapat dilakukan, terkait dengan perjanjian Rusia-NATO pada 1997.

Saat ini, NATO dan AS hanya dapat melakukan rotasi penempatan unit pasukan. "Kami akan memilki pasukan dan peralatan yang tepat di tempat dan waktu yang tepat," kata Ketua Komite Militer NATO Jenderal Knud Bartels, dari Denmark.

Ketegangan antara Rusia dan negara-negara NATO telah meningkat dalam satu dekade terakhir, ditambah dengan kekhawatiran atas Ukraina. Pada 2013, sekitar 6.000 pasukan ambil bagian dalam latihan NATO di Baltik dan Polandia.

Rusia bereaksi dengan latihan militer di Belarusia, yang disebut pejabat senior Barat disertai dengan simulasi serangan nuklir ke Warsawa. Tuduhan itu telah dibantah oleh Moscow.

Rusia telah menambah anggaran belanja militernya sebesar 30 persen sejak 2008. Pada 2013, Rusia mengoperasikan kembali pangkalan udara dari masa Perang Dingin, dekat perbatasan dengan Latvia, menempatkan beberapa lusin helikopter dan jet Su-27.

Rusia juga memperbaharui kapal-kapal perangnya, serta menempatkan rudal balistik Iskander dan meningkatkan kemampuan sistem rudal S-400. Iskander dapat melewati hampir semua sistem pertahanan NATO, hingga bisa digunakan untuk melakukan serangan tanpa peringatan ke Eropa. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya