Serangan Udara AS ke Suriah Ikut Tewaskan Warga Sipil?

Dua pesawat jet tempur AS, F-15 Strikes Eagle saat melakukan serangan udara di Raqqa, Suriah.
Sumber :
  • REUTERS/U.S. Air Force/Senior Airman Matthew Bruch/Handout
VIVAnews - Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, melaporkan serangan militer Amerika Serikat dan negara sekutunya ke Suriah juga mengenai warga sipil. Tercatat sudah ada 19 warga sipil yang meregang nyawa sejak AS meluncurkan serangan udara pekan lalu. 
DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Padahal, tujuan utama serangan itu sebetulnya untuk menumpas pasukan militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Laman Daily Mail, Selasa, 30 September 2014 melansir pernyataan organisasi itu yang meyakini serangan udara AS, baru-baru ini, telah menewaskan dua warga sipil.
Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung

Menurut kepala organisasi itu, Rami Abdulrahman, militer AS menembak sebuah lumbung padi yang berlokasi di bagian utara kota Manbij, Suriah. Mereka mengira, tempat itu digunakan sebagai tempat bersembunyi oleh ISIS.
PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Manbij berlokasi di antara kota Aleppo di bagian barat dengan kota Kobani di bagian utara perbatasan dengan Turki. ISIS berupaya untuk merebut kota tersebut dari tentara Kurdi.  

Abdulrahman mengatakan hal itu dengan yakin, karena memperoleh informasi dalam sumber di dalam Suriah. "Mereka yang tewas merupakan pekerja di lumbung. Mereka menyediakan makanan bagi warga sipil. Serangan udara itu juga menghancurkan makanan yang disimpan di sana," kata dia. 

Sementara pada Minggu lalu, organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia telah memperoleh laporan adanya tujuh warga sipil yang tewas akibat serangan udara. Mereka terdiri dari dua perempuan dan lima anak.

Kelompok yang berbasis di New York itu turut melaporkan ada dua pria yang ikut terbunuh dalam serangan udara tersebut. Namun, mereka menduga pria itu adalah anggota kelompok ISIS, berdasarkan kesimpulan dan pembicaraan dengan tiga warga lokal.  

Bantahan

Laporan itu ditepis oleh juru bicara militer AS di Komando Pusat, Kolonel Patrick Ryder. Menurut dia, serangan udara AS malam itu menyasar kendaraan ISIS di area yang berdekatan dengan fasilitas penyimpanan gandum di dekat Manbij. Sejauh ini, juga belum ditemukan bukti adanya warga sipil yang menjadi korban. 

"Kami mengetahui soal laporan media tentang adanya warga sipil yang menjadi korban, namun tidak ada bukti untuk memeriksa klaim itu," kata Ryder. 

Dia berjanji akan menindaklanjuti laporan itu secara serius. Serangan udara itu dilakukan AS bersama dengan militer dari negara-negara di Semenanjung Arab. Beberapa negara di Eropa belakangan turut serta. 

Menurut AS, mereka menyasar fasilitas yang digunakan oleh kelompok pimpinan Abu Bhakar al-Baghdadi yang menjadi penghubung logistik dan kendaraan untuk mengangkut ke beberapa kota. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya