Tuntutan Demonstrasi Hong Kong Harus Realistis

Aktivis Tiananmen Wang Dan
Sumber :
  • Reuters/Pichi Chuang

VIVAnews - Sebagai salah satu pemimpin aksi protes pelajar di Lapangan Tiananmen, pada 1989, pernah membuat Wang Dan menjadi salah satu orang paling dicari China.

Badai Nida Hantam Hong Kong dengan Kecepatan 100 Km/Jam

Dia dipenjara selama empat tahun, pada 1991, bebas dengan jaminan pada 1993 kemudian dipenjara selama 11 tahun pada 1995. Wang mengasingkan diri ke Amerika Serikat setelah bebas.

Wang saat ini tinggal di Taiwan, di mana dia menjadi asisten profesor pada Universitas Nasional Tsing Hua. Dia mengelola sebuah salon demokrasi dan halaman Facebook, yang mempromosikan nilai-nilai demokrasi.

Kota-kota Tujuan Wisata Terpopuler 2015, RI Urutan Berapa ?

Berbicara tentang aksi protes di Hong Kong, pada BBC, Rabu, 1 Oktober 2014, Wang mengatakan tuntutan menjadi hal yang penting.

"Pemimpin gerakan harus jelas atas tuntutan apa yang mereka minta dan bagaimana mereka akan mengakhiri gerakan," katanya.

Ini Kota Termahal di Asia

"Tuntutan harus realistis," tambah Wang. Menurut dia, tuntutan dalam aksi protes sejak dulu tetap sama, yaitu demokrasi. Begitu juga yang mereka hadapi sama, pemerintah China.

"Pertanyaan kunci tentang gerakan Hong Kong hari ini adalah, apakah bisa berlanjut?" Menurut Wang, Beijing akan menunda selama mungkin untuk memberikan reaksi, dengan harapan pemrotes akan bubar dengan sendirinya.

Para pengunjuk rasa hanya dapat berharap lebih banyak orang akan bergabung, hanya dengan begitu gerakan bisa terus mendapat semangat.

"Saat ini, ada banyak orang (demonstran), tapi apakah bisa terus begitu setelah libur nasional 1 Oktober?" tanya Wang.

Dikatakan Wang, sukses atau tidaknya gerakan demokrasi tidak semestinya dinilai dari apakah aksi protes berhasil mencapai tujuan tertentu. "Saya tidak berpikir Beijing akan memenuhi tuntutan," ucapnya.

"Tapi, sebuah gerakan tetap menjadi sebuah tujuan. Itu telah menstimulasi hasrat generasi muda, sehingga perjuangan masih bisa berlanjut untuk mempromosikan demokrasi Hong Kong," ujar Wang.

Menurut Wang, konflik internal China terus meningkat. Jika Hong Kong menjadi lebih demokratis dan menjadi contoh bagi wilayah lain, tentu membuat Beijing lebih khawatir dari pada sebelumnya.

Walau Beijing diyakini tidak akan memenuhi tuntutan pemrotes untuk demokrasi penuh dalam pemilihan langsung kepala eksekutif, Wang memperkirakan ada beberapa hal yang mungkin diberikan Beijing sebagai gantinya.

Jika aksi protes bertahan lama, Beijing mungkin memenuhi tuntutan agar Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying mundur dari jabatannya. Juga negosiasi dalam pembentukan komite nominasi, yang akan bertugas menyeleksi kandidat untuk pemilihan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya