- REUTERS/Brian Snyder
VIVAnews -Menteri Luar (Menlu) Negeri China Wang Yi mengeluarkan peringatan keras terhadap semua aksi protes ilegal di Hong Kong. Wang juga memperingatkan bahwa aksi protes di Hong Kong merupakan persoalan dalam negeri China.
Peringatan itu disampaikannya saat berkunjung ke Washington, menanggapi kritik dari sejumlah negara Barat. Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry, sebelumnya mendesak Hong Kong untuk menahan diri dalam menghadapi pengunjuk rasa.
Dikutip dari BBC, Kamis, 2 Oktober, para pemrotes yang menuntut demokrasi penuh di Hong Kong mengatakan bakal menduduki gedung pemerintah bila Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying tidak mengundurkan diri hingga Kamis.
Ribuan pengunjuk rasa bermalam di depan kantor Leung pada Rabu, 1 Oktober, dijaga sekitar 200 polisi. Wang, pejabat paling senior China yang mengeluarkan pernyataan tentang protes Hong Kong, mengatakan semua negara harus menghormati kedaulatan China.
"Untuk setiap negara, masyarakat, tidak ada yang akan membiarkan tindakan ilegal yang melanggar ketertiban umum," tegas Wang. Namun Wang tidak mengisyaratkan bakal adanya tindakan langsung dari Beijing untuk menghentikan protes.
"Kami yakin pemerintah wilayah khusus Hong Kong, memiliki kapabilitas untuk menangani secara tepat situasi saat ini sesuai dengan hukum," ucap Wang. Di China, People's Daily dalam editorialnya memperingatkan "konsekuensi tak terbayangkan" bila aksi protes berlanjut.
Sementara televisi pemerintah menyebut bahwa polisi Hong Kong harus didukung dalam upaya mereka mengembalikan ketertiban sosial secepatnya. Menanggapi peringatan, para pemrotes mengaku akan terus bertahan.
"Saya tidak berpikir kami dapat bertahan seperti ini untuk lebih dari dua pekan," kata Moses Ng, seorang karyawan berusia 26 tahun. "Aksi ini akan gagal (jika demonstran tidak dapat bertahan), jadi kami memikirkan tentang apa lagi yang dapat kami lakukan," ucapnya.