Wajah Anak Bisa Menyerupai Mantan Pacar Ibunya

ilustrasi
Sumber :
  • Reuters/Arben Celi
VIVAnews - Pemikiran bahwa ciri-ciri fisik dari mantan pasangan bisa diturunkan pada anak yang dilahirkan dari pasangan berbeda, pertama dihipotesakan oleh Aristoteles dan menjadi alasan bagi seorang raja untuk tidak menikahi perempuan yang bercerai.

Hipotesa itu kemudian disanggah dan dianggap sebagai takhayul yang tidak berdasar. Tapi kini sebuah hasil studi mengungkap fakta yang kontroversial, bahwa wajah dan bentuk fisik anak bisa diturunkan dari mantan pasangan ibunya.

Dilansir dari The Telegraph, Kamis, 2 Oktober, para ilmuwan dari Universitas New South Wales memang baru mengujinya pada lalat buah, bukan manusia. Namun penelitian itu merupakan studi ilmiah pertama terhadap hipotesa masa lalu.

Peneliti menemukan bahwa molekul dalam sperma dari seekor lalat jantan diserap oleh sel telur yang belum matang lalat betina, yang akan memberi dampak saat sel telur itu matang dan dibuahi oleh sperma lalat jantan lain.

"Saat kita berpikir telah memahami sesuatu, alam menunjukkan pada kita betapa banyak kita masih harus belajar," kata peneliti kepala Dr Angela Crean. "Kita tahu bahwa ciri fisik yang ada pada anggota keluarga tidak hanya dipengaruhi oleh gen orangtuanya," tambah Crean.

"Berbagai mekanisme warisan non-genetika, membuat mungkin bahwa faktor lingkungan memperngaruhi karakteristik seorang anak. Temuan kami membawa ini ke tingkat yang sepenuhnya baru. Bahwa pria bisa menularkan karakteristiknya pada anak mantan pasangan yang dilahirkan dari pria lain," ucap Crean.

Dia menegaskan bahwa penelitian itu belum tentu terbukti pada spesies lain. Hipotesa Aristoteles sempat menjadi kepercayaan umum saat abad ke-17 atau Abad Pertengahan di Eropa, bertahan hingga abad ke-19.

"Saya kira tidak mungkin mengatakan apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada manusia tanpa studi lebih lanjut pada spesies yang lebih terkait, seperti tikus," kata John Parrington dari Universitas Oxford.

Tapi John mengakui bahwa sebelum penelitian, hipotesa itu dianggap mustahil karena DNA dianggap satu-satunya yang mempengaruhi keturunan. "Dengan penelitian ini, hal yang sebelumnya dikira mustahil mungkin ternyata benar," tukas John. (ren)
Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
Uber XL

Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta

Kenny Bachman sedang kongko dengan kawan-kawan saat mau pulang.

img_title
VIVA.co.id
6 Maret 2018