Darth Vader dan Yoda Bertarung pada Pileg Ukraina

Darth Vader dalam iklan kampanye Partai Internet Ukraina
Sumber :
  • BBC

VIVAnews - Sedikitnya, 16 pria mendaftarkan diri dengan nama Darth Vader dalam pemilihan legislatif (pileg) di Ukraina, yang akan digelar pada 26 Oktober mendatang. Demikian dilansir dari BBC, Jumat 3 Oktober.

Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri

Mereka akan bertarung dengan para kandidat lain yang mendaftarkan diri, juga dengan nama-nama yang merupakan karakter dalam film Star Wars. Termasuk, Jedi Master Yoda dan Chewbacca.

Mereka tampaknya tidak sedang bercanda, karena papan-papan iklan dengan ukuran besar sudah disebar ke seluruh wilayah Ukraina. Di salah satu papan iklan, Chewbacca berjanji akan menampar tangan berbulu para koruptor.

AS Ingin Rusia Diberi Sanksi Berlipat

Di iklan lainnya, tampil Darth Vader bicara tentang menolak perang, merujuk pada krisis panjang di timur Ukraina. Bukan cuma nama, kampanye mereka juga melibatkan kostum para karakter yang mereka gunakan.

Calon yang maju dengan karakter stormtrooper, melakukan kampanye dengan donor darah bagi anak-anak. Cemooh dari lawannya yang menggunakan karakter Darth Vader, cukup mengundang tawa.

VIDEO: PM Ukraina Digendong Anggota DPR, Ujungnya Adu Jotos

"Kini anak-anak Ukraina akan menerima darah dari para stormtrooper pengecut di nadi mereka," kata seorang Darth Vader.

Tujuh orang dengan karakter Darth Vader, Yoda dan Chewbacca, dinominasikan oleh Partai Internet, yang menjanjikan kemajuan teknologi dan pemberantasan korupsi. Penggunaan karakter Star Wars itu rupanya untuk mendukung kampanye mereka.

Mereka ingin memperlihatkan betapa mudahnya seseorang mengubah nama di Ukraina, terutama para koruptor. Tetapi, cara kampanye mereka yang membutuhkan banyak biaya itu, ternyata menjadi sasaran untuk diserang.

"Siapa yang menghabiskan begitu banyak dana pada saat sulit seperti sekarang?" tulis seorang jurnalis, Maxim Scherbina. Dia menuding, dana kampanye nyentrik itu didapat dari pendukung mantan Presiden Viktor Yanukovych, yang dipaksa turun dari jabatan oleh parlemen Ukraina, akhir Februari lalu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya