Italia Keluar dari Resesi Lewat Prostitusi

ilustrasi
Sumber :
  • Reuters / Maurizio Belli
VIVAnews
BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing
- Kalkulasi yang dilakukan Uni Eropa memperlihatkan bahwa aktivitas ekonomi ilegal seperti perdagangan obat bius dan prostitusi, telah mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Italia secara signifikan.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Dilansir oleh
Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten
RT , Rabu 15 Oktober, Italia secara teknis tidak lagi berada dalam resesi ekonomi setelah aktivitas ilegal dimasukan dalam perhitungan. Lembaga statistik nasional Italia (ISTAT) mengatakan bahwa PDB kuartal kedua 2014 mengalami kenaikan dibanding kuartal pertama.


Artinya Italia berhasil menghindari potensi resesi untuk ketiga kalinya dalam enam tahun terakhir, yang merupakan kabar melegakan bagi pemerintahan Perdana Menteri Matteo Renzi yang harus berjuang mempertahankan defisit serendah mungkin, sesuai perjanjian dengan Uni Eropa.


Italia mencatat bahwa dibandingkan pada kuartal pertama 2014, konsumsi meningkat 0,1 persen sementara impor dan ekspor naik 0,8 persen dan 1,1 persen. Sementara pendapatan dari aktivitas ilegal yang tidak dimasukan, disebut dapat mengurangi rasio hutang Italia terhadap PDB secara signifikan.


Saat ini ratio hutang Italia terhadap PDB berada pada 132 persen atau lebih dari dua kali lipat dibanding batas yang ditetapkan Uni Eropa sebesar 60 persen. ISTAT mengumumkan, Mei lalu, bahwa pendapatan dari aktivitas ilegal akan dimasukkan dalam laporan Oktober.


Perhitungan sementara dari Eurostat menyebut langkah itu akan menambah 2 persen bagi PDB Italia. Apa yang dilakukan ISTAT disebut sesuai dengan sistem baru yang dikenal sebagai Sistem Pelaporan Nasional dan Regional Eropa (ESA 2010).


Sistem yang kompatibel dengan kerangka pelaporan internasional Uni Eropa itu, dibuat untuk memberikan komparasi data terlepas apakah suatu negara telah atau belum melegalkan obat bius dan prostitusi.


Negara yang telah melegalkannya seperti Belanda dan Hungaria, telah memasukan nilai dari perdagangan obat bius dan prostitusi dalam PDB. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya