Pesan Khusus PM Australia untuk Jokowi

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, di Sidang Majelis Umum PBB
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVAnews
Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental
- Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, pada hari ini, Minggu, 19 Oktober 2014 bertolak ke Jakarta untuk ikut menghadiri pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo pada Senin esok. Namun, sebelum bertolak dari Canberra, dia merekam
pesan khusus
6 Tips Membuat Hidup Lebih Tenang, Pikiran Lebih Relaks
bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli

Pesan khusus itu kemudian diunggah ke media sosial Youtube hari ini. Dalam pesan bertajuk "Sebuah Pesan dari Perdana Menteri - Pelantikan Presiden Joko Widodo", pemimpin Partai Liberal itu menggambarkan betapa pentingnya membina hubungan dengan negara tetangganya di bagian utara itu.

"Prosesi pelantikan ini tidak hanya penting bagi Indonesia, namun juga bagi Australia, karena Indonesia merupakan negara tetangga yang penting," ujar Abbott.


Selain itu, Abbott juga memaparkan berbagai fakta lainnya seperti Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, negara ketiga demokrasi terbesar dan diprediksi akan menjadi negara demokratis terkuat di dunia bersama dengan India. Belum lagi dengan prediksi Indonesia akan menjadi negara yang memiliki perekonomian terkuat ke-4 di dunia.


Maka tak heran jika Abbott menerapkan kebijakan luar negeri untuk lebih banyak fokus ke Jakarta ketimbang ke Jenewa, Swiss. Selain itu, hubungan antar warga kedua negara pun, ungkap Abbott tergolong erat.


"Ada satu juta warga Australia yang berkunjung ke Indonesia termasuk ke Bali setiap tahunnya dan sebanyak 17 ribu pelajar Indonesia menuntut ilmu di Australia," kata dia.


Bukti lainnya bahwa Indonesia merupakan negara tetangga yang penting bagi Australia yakni ketika Abbott memilih Indonesia sebagai negara tujuan pertama kunjungannya pada tahun lalu paska terpilih sebagai Perdana Menteri. Kunjungannya tahun ini merupakan kali keempat dia menjejakkan kaki di Indonesia.


Kali terakhir dia berada di Indonesia, ketika bertemu Presiden SBY di Pulau Batam pada Juni lalu. Saat itu, kedua pemimpin negara menggelar pertemuan bilateral untuk mencairkan ketegangan hubungan diplomatik paska terkuaknya skandal penyadapan yang menyebabkan Duta Besar RI untuk Australia ditarik.


Namun, kini usai diteken tata kelakuan baik (COC) mengenai penyadapan, Abbott boleh bernafas lega. Oleh sebab itu, dia berharap bisa meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.


Salah satu bidang yang ingin ditingkatkan yaitu perdagangan.


"Nilai perdagangan kedua negara hanya AUD$15 miliar. Sementara, nilai perdagangan Australia dengan Selandia Baru yang memiliki penduduk hanya empat juta justru nilainya bisa melebihi dengan Indonesia yang memiliki 250 juta penduduk," papar Abbott.


Untuk itu, dia berjanji akan lebih sering berkunjung ke Indonesia.


Hubungan kedua negara pun ujar Abbott sudah dibawa ke arah yang lebih tinggi melalui beberapa program antara lain pengiriman mahasiswa brilian Australia ke Indonesia untuk belajar atas program New Colombo Plan. Pusat pembelajaran mengenai Indonesia, kata Abbott juga telah dibangun di Universitas Monash.


"Dengan program tersebut, dapat lebih mempromosikan Indonesia kepada publik Australia dan hal tersebut penting bagi kami," kata dia.


Belum lagi, penjualan sapi dari Australia, imbuh Abbott, telah kembali seperti semula sebelum adanya kebijakan penghentin ekspor sapi.


Teman Baik Australia


Dalam pesannya itu, dia turut menyinggung Susilo Bambang Yudoyono yang masa jabatannya sebagai Presiden akan berakhir pada 20 Oktober nanti.


"Presiden sebelumnya, SBY, telah menjadi sahabat baik Australia selama ini. Tongkat kepemimpinan akan segera beralih ke Jokowi. Maka, Australia berharap Jokowi akan sukses saat bertugas. Karena kemakmuran Indonesia membawa dampak bagi dunia," kata Abbott.


Selain Abbott, pemimpin Partai Buruh, Bill Shorten, juga mengirim salam hangatnya kepada Jokowi yang akan dilantik pada Senin esok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya