Sumber :
- REUTERS/Brian Snyder
VIVAnews
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry tiba di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin, 20 Oktober. Selama di Jakarta Kerry akan melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi dan para pemimpin Asia Tenggara lainnya.
Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang dikutip Reuters , mengatakan Kerry akan membicarakan konflik maritim di Laut China Selatan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Singapura dan Australia, Sultan Brunei serta Menteri Luar Negeri Filipina.
Baca Juga :
Shin Tae-yong Galau Harus Hadapi Negara Sendiri
Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang dikutip Reuters , mengatakan Kerry akan membicarakan konflik maritim di Laut China Selatan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Singapura dan Australia, Sultan Brunei serta Menteri Luar Negeri Filipina.
Selain itu Kerry juga akan berusaha mendapatkan dukungan dari para pemimpin negara Asia Tenggara, dalam upaya menghentikan militan ISIS di Suriah dan Irak. "Pembicaraan akan meliputi cara menghentikan perekrutan militan dari Asia Tenggara," kata pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya.
Pejabat AS lainnya, selama penerbangan Kerry ke Jakarta, mengatakan Kerry akan mendesak Jokowi untuk melakukan langkah-langkah lebih dengan membekukan aset-aset militan. Dikatakannya, Indonesia telah menunjukkan perkembangan tapi Kerry akan mendorong upaya lebih besar.
Jokowi dikhawatirkan bakal lebih sibuk dengan persoalan dalam negeri, sehingga Kerry juga akan mendesak Jokowi untuk terus menjaga peran aktif dalam kebijakan luar negeri di kawasan Asia Tenggara, seperti yang telah dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sebagai negara demokrasi ketiga dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia, peran Indonesia sangat penting. Jokowi dapat melakukan banyak hal dalam kebijakan domestik dengan tetap menjaga peran aktif di kawasan," kata pejabat AS itu.
Indonesia disebut memiliki pengaruh yang penting di antara negara-negara Asia Tenggara, yang dilihat AS sebagai mitra kunci dalam upaya mempertahankan pengaruh di Asia Pasifik seiring meningkatnya kekuatan China.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu Kerry juga akan berusaha mendapatkan dukungan dari para pemimpin negara Asia Tenggara, dalam upaya menghentikan militan ISIS di Suriah dan Irak. "Pembicaraan akan meliputi cara menghentikan perekrutan militan dari Asia Tenggara," kata pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya.