Ini Agenda Menlu AS Selama Berada di Jakarta

Menlu AS John F. Kerry Tiba di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, telah tiba di Jakarta pada Senin pagi tadi sekitar pukul 05.30 WIB. Sebagai utusan khusus Presiden Barack Obama, Kerry memiliki agenda khusus untuk menghadiri pelantikan Presiden Terpilih Joko Widodo. 
Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS

Namun, menurut situs resmi Departemen Luar Negeri AS, yang dipublikasikan pada Minggu 19 Oktober 2014, Kerry juga memiliki agenda lainnya. Dalam situs tersebut, dipaparkan hasil pertemuan antara pejabat Deplu dengan beberapa media di Washington. 
Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

"Kunjungan ini mencerminkan pentingnya AS di kawasan Asia Pasifik dan Asia Tenggara khususnya. Setahu kami, ini merupakan kunjungan Menlu Kerry ke-8 di Asia dalam 20 bulan dia menjabat," ujar seorang pejabat senior Deplu yang tidak disebut namanya. 
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Dia melanjutkan selama berada di Jakarta, Menlu Kerry juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan pemimpin negara Asia lainnya. Agenda utama, dia akan bertemu dengan Jokowi usai dilantik, lalu dilanjutkan dengan pertemuan Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, PM Singapura, Lee Hsien Loong, Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah, PM Australia, Tony Abbott, dan Menlu Filipina, Alberto del Rosario. 

"Dalam pertemuan itu, bisa dilihat adanya tiga negara penting di mana mayoritas penduduknya merupakan Muslim di kawasan Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei. Sementara, dua negara lainnya, yakni Singapura dan Filipina, memiliki jumlah penduduk Muslim yang juga signifikan. Dengan Australia, tentunya, mereka merupakan mitra dan sekutu terdekat kami," papar pejabat tadi. 

Dengan menggelar pertemuan bilateral itu, lanjut pejabat tersebut, menjadi kesempatan bagi Kerry untuk konsultasi, berkoordinasi dan mengatur strategi dalam mengatasi isu saat ini. 

Bahas ISIS dan Ebola

Selain itu, Kerry juga akan memasukan subjek perlawanan terhadap kelompok militan Islamic State of Iraq and al-sham (ISIS). Kerry akan membahas bagaimana cara melawan tindak kekerasan ekstrimisme, menghentikan perekrutan dan melindungi, agar tidak mudah terbuai terhadap ajakan para pejuang asing, membongkar propaganda kelompok ekstrimis dan menghentikan pendanaan ke kelompok teroris.

Isu lainnya yang akan dibahas dalam pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan Menlu, yakni mengatasi penyebaran wabah virus Ebola. 

"Dia akan berdiskusi mengenai upaya global untuk melindungi terhadap penyebaran penyakit, termasuk Asia dan meneruskan pembicaraan bilateral yang telah berlangsung untuk membantu upaya global yang telah dilakukan PBB," kata dia. 

Selain itu, lanjut Pejabat Deplu Kerry juga akan membahas mengenai masalah lingkungan dan perubahan iklim. Ini merupakan isu yang selalu dia kedepankan, termasuk ketika dia berkunjung ke Jakarta pada Februari lalu. 

Isu mengenai sengketa wilayah di kawasan Laut China Selatan diprediksi, kata pejabat itu, juga akan dibahas oleh Kerry dan beberapa pemimpin negara Asia. Pertemuan itu, juga akan memberikan kesempatan penting untuk berkonsultasi mengenai agenda Pertemuan Tingkat Tinggi Asia Timur selanjutnya. 

Kerry dijadwalkan bertolak kembali ke AS pada Selasa pagi, 11 Oktober 2014. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya