Jokowi Akan Bertemu PM Malaysia Setelah Pelantikan

PM Australia, Tony Abbott dan PM Malaysia, Najib Razak usai menggelar jumpa pers
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris
VIVAnews
Fokus Arsenal di Bursa Transfer, Perkuat 3 Posisi
- Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak akan melakukan pertemuan singkat dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka, setelah acara pelantikan di gedung MPR/DPR, Senin 20 Oktober 2014.

Balap Liar Maut di Bekasi, Pemotor Cewek Tewas Tertabrak

Dilansir dari laman Malaysia
Fenomenal, 8 Fakta Menarik Buku Habis Gelap Terbitlah Terang
The Star , pertemuan antara Najib bersama istrinya Datin Seri Rosmah Mansor dan Jokowi akan berlangsung selama 20 menit. Najib akan kembali bertemu dengan Jokowi pada Senin malam, bersama dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, dan PM Australia Tony Abbott.


Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang dikutip
Reuters
, mengatakan, Kerry akan membicarakan konflik maritim di Laut China Selatan dengan PM Malaysia, Singapura, dan Australia, Sultan Brunei serta Menteri Luar Negeri Filipina.


Selain itu, Kerry akan berusaha mendapatkan dukungan dari para pemimpin negara Asia Tenggara, dalam upaya menghentikan militan ISIS di Suriah dan Irak. "Pembicaraan akan meliputi cara menghentikan perekrutan militan dari Asia Tenggara," kata pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya.


Pejabat AS lainnya, selama penerbangan Kerry ke Jakarta, mengatakan, Kerry akan mendesak Jokowi untuk melakukan langkah-langkah lebih dengan membekukan aset-aset militan. Dikatakannya, Indonesia telah menunjukkan perkembangan, tapi Kerry akan mendorong upaya lebih besar.


Jokowi dikhawatirkan bakal lebih sibuk dengan persoalan dalam negeri, sehingga Kerry juga akan mendesak untuk terus menjaga peran aktif dalam kebijakan luar negeri di kawasan Asia Tenggara, seperti yang telah dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.


"Sebagai negara demokrasi ketiga dan dengan penduduk muslim terbesar di dunia, peran Indonesia sangat penting. Jokowi dapat melakukan banyak hal dalam kebijakan domestik dengan tetap menjaga peran aktif di kawasan," kata pejabat AS itu.


Indonesia disebut memiliki pengaruh yang penting di antara negara-negara Asia Tenggara, yang dilihat AS sebagai mitra kunci dalam upaya mempertahankan pengaruh di Asia Pasifik seiring meningkatnya kekuatan Tiongkok. (art)   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya