Sumber :
- REUTERS/Maxim Zmeyev
VIVAnews
- Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott harus meminta maaf pada Presiden Rusia Vladimir Putin, atas tuduhannya tentang keterlibatan Rusia dalam penembakan pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di Ukraina.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Rusia Aleksey Pushkov, yang dikutip RT hari ini, mengatakan laporan intelijen Jerman atas insiden MH17 harus memaksa Abbott meminta maaf setelah berjanji akan mengonfrontir Putin pada pertemuan G20 di Australia.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Rusia Aleksey Pushkov, yang dikutip RT hari ini, mengatakan laporan intelijen Jerman atas insiden MH17 harus memaksa Abbott meminta maaf setelah berjanji akan mengonfrontir Putin pada pertemuan G20 di Australia.
Sebelumnya majalah Jerman,
Spiegel,
menerbitkan sebuah artikel berisi laporan rahasia intelijen Jerman (BND), yang menyebut milisi Ukraina di Donetsk menembak pesawat Malaysia menggunakan rudal anti-pesawat yang diperoleh dari pangkalan militer Ukraina.
Spiegel
menulis bahwa BND memiliki bukti untuk mendukung laporan itu. Pada Senin, 20 Oktober 2014, pejabat BND mengaku adanya laporan rahasia itu pada
BBC
. Laporan itu meragukan teori yang selama ini diterima Barat tentang keterlibatan Rusia memasok rudal yang digunakan untuk menembak pesawat Malaysia.
Laporan BND bahkan mengungkap kemungkinan Ukraina berusaha menutupi alasan dibalik kasus MH17. Bahkan foto-foto puing pesawat yang diberikan pemerintah Ukraina adalah palsu, mengindikasikan ketakutan Kiev jika insiden penembakan MH17 terungkap tuntas.
Kementerian Pertahanan Ukraina dalam pernyataan resmi menolak isi laporan rahasia BND yang menyebut Kiev memalsukan data intelijen, serta penggunaan rudal BUK milik militer Ukraina dalam insiden penembakan MH17.
Disebut dalam pernyataan itu, temuan BND tidak benar karena militer Ukraina telah memindahkan personel dan peralatan militer dari Donetsk pada 29 Juni, atau lebih dari dua minggu sebelum tragedi MH17. (ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya majalah Jerman,