Pelaku Penembakan Kanada, Putra Pejabat Tinggi

Pelaku penembakan di gedung parlemen Kanada, Rabu 22 Oktober.
Sumber :
  • Twitter
VIVAnews
Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen
- Pelaku penembakan di Kanada yang menewaskan seorang tentara, Rabu 22 Oktober 2014, ternyata putra pejabat tinggi imigrasi dan memiliki hubungan dengan kelompok militan ISIS. Demikian dilaporkan
Daily Mail
 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1
, Kamis 23 Oktober 2014.
Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

Michael Zehaf-Bibeau yang disebut sebagai seorang mualaf, lahir di Quebec dengan nama Michael Joseph Hall. Pemuda 24 tahun itu dibesarkan di Laval, utara Montreal, ibunya merupakan pejabat tinggi federal Kanada.

Dia disebut banyak melakukan kenakalan sejak remaja. Catatan pengadilan Quebec memperlihatkan 13 kasus kriminal yang dilakukannya sejak 2001. Dia dituntut untuk kepemilikan ganja pada Februari 2004, mengaku bersalah dan hanya dipenjara selama satu hari.


Dia kembali dinyatakan bersalah karena kepemilikan ganja pada 2009. Masa hukuman terlamanya adalah pada 2003 dengan vonis dua tahun penjara dan tiga tahun masa percobaan karena kasus perampokan serta pemilikan senjata.


Tapi tidak jelas berapa lama dia menjalani masa hukuman. Pada 2011 Bibeau kembali dituntut kasus perampokan di Vancouver, tapi hanya dipenjara satu hari. Tidak diketahui apakah ada campur tangan orangtuanya hingga dia selalu mendapat hukuman ringan.


David Bathurst yang juga seorang mualaf, mengatakan bertemu dengan Bibeau di Masjid al-Salaam di Burnaby, tiga tahun lalu. Bathurst bahkan memberikan pekerjaan pada Bibeau di perusahaan keluarga yang bergerak pada bidang pengairan.


Menurut Bathurst, Bibeau tidak tampak memiliki pandangan ekstrimis walau pernah memperlihatkan sikap aneh. "Kami sedang berbicara di dapur dan Saya tidak tahu apa yang dikatakannya. Dia bilang setan sedang mengajarnya," kata Bathurst.


Dia menilai Bibeau mungkin mengalami gangguan mental. Bathurst juga menceritakan ketika Bibeau memanggil polisi untuk datang ke masjid dan membuat pengakuan tentang kejahatan yang pernah dia lakukan.


Bathurst mengatakan Bibeau ingin pergi ke Timur Tengah, namun mengatakan bahwa dia hanya ingin mempelajari lebih dalam tentang Islam dan bahasa Arab. Tapi dia tidak bisa pergi, karena tidak pernah berhasil mendapatkan dokumen perjalanan dari petugas federal.


Amerika Serikat


Menurut laporan
CNN
, Bibeau pernah melakukan empat kali perjalanan ke AS, terakhir pada 2013. Pejabat keamanan telah berusaha melacak siapa yang ditemuinya di AS. Namun belum diketahui dengan siapa dia melakukan kontak baru-baru ini.


Bathurst menyebut Bibeau mengenal Hasibullah Yusufzai, seorang pria Inggris-Kolombia yang dituntut dengan undang-undang anti-terorisme karena meninggalkan Kanada untuk bergabung dengan militan ISIS di Suriah.


Media
CTV News
melaporkan bahwa ibu Bibeau, Susan Bibeau, masih tinggal di Montreal dan bekerja sebagai Wakil Ketua Kepala Divisi Imigrasi pada Badan Imigrasi dan Pengungsi Kanada. Karier Susan termasuk melesat dengan berbagai gelar pendidikan yang dimilikinya.


Susan memiliki gelar Sarjana Hukum dari Universitas Montreal, Master Administrasi Bisnis dari Universitas Concordia, serta gelar lainnya dari Universitas Administrasi Publik. Hingga saat ini Susan disebut masih dalam pencarian oleh otoritas keamanan.


Sementara ayah Bibeau adalah seorang pengusaha Libia bernama Bulgasem Zehaf, yang pernah memiliki sebuah restauran bernama Cafe Tripoli. Orangtuanya bercerai pada 1999 dan ada laporan bahwa ayahnya mungkin ikut bertempur di Libia pada 2011. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya