Kartel Narkoba Gunakan Twitter untuk Umumkan Kematian

akun Facebook grup jurnalisme warga Meksiko
Sumber :
  • Facebook
VIVAnews
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya
- Kartel obat bius Meksiko membunuh seorang perempuan secara brutal dan menggunakan akun Twitter korban untuk mengumumkan kematiannya, serta mengancam rekan-rekan korban untuk menutup akun Twitter mereka.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

Dilansir
Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO
Daily Mail , Kamis 23 Oktober, Maria del Rosario Fuentes Rubio dengan berani berbicara tentang kejahatan terorganisir yang terjadi di kotanya, Reynosa, negara bagian Tamaulipas. Maria menjalankan kegiatan jurnalisme warga di Twitter dengan hashtag #reynosafollow.


Dia menggunakan nama Felina dan Miut3 untuk menceritakan dan memperingatkan tentang kartel di kotanya yang terkenal dengan korupsi. Tapi kartel obat bius berhasil melacak identitas asli serta meretas akun Twitter miliknya.


Maria diculik dan penculiknya menulis pada akun Twitter milik Maria: "Teman dan keluarga, nama asli Saya adalah Maria del Rosario Fuentes Rubio. Saya seorang dokter. Hari ini hidup Saya berakhir."


Diikuti dengan pesan kedua yang berisi perintah agar para pengikut Maria menutup akun Twitter mereka, jika tidak ingin nyawa seluruh keluarga mereka dalam bahaya. Ucapan duka cita dan pujian mengalir dari para anggota
Valor por Tamaulipas
pada halaman grup mereka di Facebook.


Maria yang merupakan seorang dokter juga menjadi pengelola
Valor por Tamaulipas
, sebuah situs jurnalisme warga yang populer. Sepekan sebelumnya, kelompok itu telah mendapatkan ancaman dari seseorang yang menulis: "Kami telah sangat dekat dengan banyak dari kalian, hati-hati felina."


Kota Reynosa berada di negara bagian Tamaulipas yang berbatasan dengan Texas. Dua kartel obat bius yang saling bersaing di Tamaulipas, sangat berpengaruh untuk menentukan apa berita yang bisa dimuat di surat kabar dan disiarkan di media setempat.


Sehingga banyak orang di Tamaulipas menggunakan media sosial untuk berbagi informasi tentang kejahatan terorganisir yang melibatkan para pejabat pemerintah.


Menjawab ancaman pembunuh Maria, anggota
Valor por Tamaulipas
menulis: "Hari ini Miute3 berhenti melaporkan. Tapi para penjahat tidak tahu bahwa Miut3 ada di jiwa kami dan dia tidak akan pernah menyerah pada kartel."
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya