Pemrotes Hong Kong Siap Bertahan untuk Waktu Lama

Demonstran pro-demokrasi Hong Kong berlindung dari hujan dengan tenda buatan.
Sumber :
  • REUTERS/Bobby Yip
VIVAnews
3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI
- Selama sebulan terakhir, pemrotes Hong Kong telah membangun lokasi khusus untuk menggelar aksi demonstrasi. Mereka membuat ruang ganti, tenda, kawasan belajar, pos pertolongan pertama, dan bahkan patroli keamanan mereka sendiri.

Viral! 4 Pria Terkapar Dipukuli di Depan Polres Jakpus Dipicu Pengeroyokan Anggota TNI

Dimulai dari membangun barikade untuk menghalangi upaya polisi membubarkan demonstrasi, kini mereka bahkan membuat tempat berteduh yang dilengkapi dengan karpet, pendingin ruangan, WiFi, dan mesin pembangkit listrik.
Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh


"Ini arsitektur sederhana kami hanya berimprovisasi," kata George Wong seniman berusia 31 tahun yang dikutip
Reuters
, Kamis 23 Oktober 2014. Para pemrotes telah mendesain tempat agar bisa melakukan sesuatu dengan cepat, seperti membangun penutup di kawasan belajar dalam waktu 15 menit jika turun hujan.


Para pelajar yang berpartisipasi dalam demonstrasi hingga kini tampaknya telah siap untuk melanjutkan protes, setelah sebelumnya diragukan bakal mampu bertahan lama dari tantangan terik matahari dan hujan.


Demonstrasi para pelajar Hong Kong dimulai sejak 26 September lalu. Mereka memprotes kebijakan Beijing untuk membatasi proses nominasi kandidat dalam pemilihan langsung Kepala Eksekutif Hong Kong pada 2017.


Sekitar 100.000 pelajar, mahasiswa, dan warga kota Hong Kong dilaporkan turut serta dalam dua minggu pertama aksi protes. Namun jumlahnya berkurang banyak dalam dua pekan terakhir, setelah beberapa kali terjadi bentrok dengan kelompok massa yang menolak protes.


Awal pekan ini, pemerintah dan demonstran sepakat untuk menggelar dialog. Namun pembicaraan kembali menemui kebuntuan dan para pemrotes kini merencanakan untuk kembali menyerukan aksi protes besar.


Demonstran memblokade dua badan jalan utama Hong Kong. Pusat pemrotes di Admiralty yang merupakan wilayah perkantoran pemerintah, menjadi kamp pemrotes yang paling terorganisir.


Pemrotes mengatakan lokasi mereka dibangun tanpa ada pengatur utama, walau kini ada tim yang khusus dibentuk untuk bertanggung jawab pada masalah keamanan, perawatan medis, pengolahan sampah, dan kerja seni yang bekerja dalam tiga pembagian waktu.


Alvin L yang menjadi anggota tim keamanan selalu membawa alat komunikasi radio dan peluit. "Ada beberapa tim yang berbagi informasi. Kami punya tim pertahanan yang memeriksa berapa banyak polisi di sana. Jika seseorang meniup peluit, kami bisa membantu orang-orang ke mana harus bergerak," katanya.


Tim medis terdiri dari sedikitnya 200 orang yang bekerja pada empat pos utama di Admiralty. Sementara pos logistik menyediakan kertas toilet dan air panas untuk membuat kopi dan susu. Semuanya gratis.


Ada beberapa pos logistik yang dibangun dengan jarak tertentu, dikelola sekitar 40 sukarelawan. Beatrice Chiu mengatakan ada tenda yang tersedia untuk disewa, bagi para pemrotes yang mendaftarkan identitas mereka.


Para pemrotes membuat meja kayu untuk melengkapi kawasan belajar, lengkap dengan lampu dan peralatan tulis. "Saya biasanya pulang ke rumah untuk mandi setelah bekerja dan kembali ke sini malam hari," kata Karen Tsang, seorang guru.


Demonstran mengatakan telah mendanai sendiri aksi protes, serta bantuan dari sejumlah pengusaha yang bersimpati pada mereka dan mendonasikan makanan serta logistik. Alvin mengatakan mereka tidak menerima bantuan dalam bentuk uang.


"Semua orang dapat membantu dengan membawa persediaan makan dan kebutuhan lainnya. Bahkan ada kru pesawat yang membawakan sabun dan kertas toilet," kata Alvin. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya