Pemberontak Suriah Tukar Benda Kuno dengan Senjata

barang-barang kuno berusia ribuan tahun yang dijarah pemberontak Suriah.
Sumber :
  • RT

VIVAnews - Tidak hanya masa depan Suriah yang terancam dengan perang yang terjadi saat ini. Sejarah peradaban dunia pun terkena dampaknya, setelah barang-barang peninggalan sejarah yang berusia ribuan tahun kini banyak diperdagangkan di pasar gelap.

Kelompok pemberontak yang didukung Barat menjual barang-barang bersejarah untuk ditukar dengan senapan. Diantaranya Abu Mustafa dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA), yang menyelundupkan barang-barang kuno melalui perbatasan Lebanon.

Dikutip dalam laporan khusus RT, Kamis 23 Oktober 2014, Mustafa mengaku menjarah barang-barang antik dari Damaskus saat terjadi pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah Suriah. Dia mengklaim beberapa barang yang dijarahnya berusia ribuan tahun.

Dia akan menukarkan barang-barang itu dengan uang, yang sebagian akan digunakan untuk membeli senjata. Barang-barang kuno yang dibungkus kain, kira-kira seukuran bola kaki, akan dijualnya hanya seharga US$ 3.000 atau sekitar Rp36 juta.

Menurutnya, itu cukup untuk membeli beberapa senapan AK-47. "Saya peduli dengan barang-barang bersejarah negara saya, tapi ada prioritas. Kami harus menjualnya untuk membeli senjata," kata Mustafa.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Seorang pengusaha dan kolektor barang antik Abu Ghsein, mengatakan perang sipil di Suriah selama tiga tahun terakhir telah mendorong dia untuk mengubah bisnisnya. Perang membuatnya mendapat keuntungan besar dari perdagangan barang kuno.

"Setiap hari Saya menerima empat hingga lima orang dari FSA dan Al-Nusra yang menjual barang kuno," kata Ghsein. Dia kini memiliki banyak koleksi barang kuno terbuat dari emas, perang, perunggu, bahkan perkakas batu dari zaman phoenicia yang hidup pada masa 1.200 sampai 800 tahun Sebelum Masehi (SM).

Ghsein mengaku memiliki pemberi dari Turki, Yordania, Inggris dan Prancis. Kini barang-barang antik yang diselundupkan dari Suriah mencapai 50 persen dari total barang antik yang ada di pasar Eropa.

Terancam hancur

Ini Momen Eko dan Akri Jenguk Parto Patrio di Rumah Sakit

Pada 2013, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasukkan enam situs warisan dunia di Suriah--termasuk ibu kota Damaskus dan kota kuno Aleppo-- dalam daftar situs sejarah terancam hancur. Banyak peninggalan sejarah dari museum-museum dan situs bersejarah Suriah dijarah oleh para pemberontak sejak 2011.

Pada September lalu, lebih dari 80 cendekiawan dunia menulis surat terbuka pada Dewan Keamanan PBB, meminta adanya pelarangan barang-barang antik Suriah. Tapi harapan logis para cendekiawan tampaknya sulit menghadapi kepentingan politik.

Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis yang merupakan tiga negara anggota tetap DK PBB merupakan pendukung utama pemberontak Suriah, yang dijadikan alat untuk menggulingkan pemerintah dan menciptakan ketidakstabilan di Suriah. (ita)

Gadis ABG Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel Jaksel, Polisi Temukan Senpi dan Alat Bantu Seks
Dok. Istimewa

Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024

PDIP menggelar rapat konsolidasi pemenangan untuk menghadapi Pilkada 2024. Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Sekolah Partai.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024