- REUTERS/Mark Blinch
VIVAnews - Pelaku penembakan di Parlemen Kanada bernama Michael Zihaf-Bibeau disebut memiliki dua murid yang diajarkannya tentang Islam dan cara salaat. Ketiganya berusaha mendapatkan sebuah mobil beberapa hari sebelum insiden, Rabu 22 Oktober.
Dilansir dari Daily Mail, Kamis 23 Oktober 2014, Bibeau tinggal sekitar dua pekan di rumah penampungan tunawisma Ottawa Mission, di mana dia bertemu dengan dua pemuda berusia 20-an tahun yang kemudian menjadi muridnya.
Beberapa tunawisma di rumah penampungan mengatakan, Bibeau selalu menyarankan orang lain untuk melakukan salat 5 waktu karena kiamat sudah dekat. Tunawisma bernama John Clothier, mengatakan Bibeau dan dua muridnya selalu pergi bersama.
"Mereka bertiga selalu bersama. Dia mengajarkan pada mereka tentang Islam serta salat," kata Clothier. Bibeau juga pernah meminta bantuan dari para tunawisma lain, untuk memperoleh uang agar bisa membeli sebuah mobil.
Tunawisma lain, Duncan, mengatakan pada banyak orang bahwa dirinya masuk dalam daftar larangan terbang pemerintah atau bahwa ibunya pejabat tinggi. Duncan mengaku hanya menganggap semua ceritanya sebagai omong kosong, hingga terjadinya penembakan dan apa yang disebut Bibeau ternyata benar.
Clothier mengatakan polisi sudah mengumpulkan barang-barang yang ditinggalkan Bibeau di rumah penampungan. Sementara Direktur Eksekutif Ottawa Mission, Peter Tilley, mengatakan tidak dapat menjawab pertanyaan karena masalah privasi.
Hingga saat ini polisi belum mengatakan tentang dua orang tunawisma yang disebut sebagai murid Bibeau. Keduanya tidak terlihat lagi di rumah penampungan setelah insiden penembakan. (ita)
Baca juga: