27-10-2005: Kerusuhan Paris

Kerusuhan di Paris Oktober 2005
Sumber :
  • Reuters/Victor Tonelli

VIVAnews - Sembilan tahun lalu, kerusuhan hebat merebak di seluruh Prancis pasca kematian dua pemuda keturunan Afrika. Kedua remaja tewas tersengat listrik setelah lari dari kejaran polisi di daerah Clichy-sous-Bois.

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Stasiun televisi BBC mengungkapkan bahwa kematian tersebut langsung memicu kemarahan kaum imigran Muslim dan Afrika di Prancis. Selama tiga minggu, 274 kota di seluruh wilayah Paris dan Prancis diguncang kerusuhan.

Para demonstran yang didominasi anak muda keturunan Afrika Utara membakar hampir 9000 mobil, belasan bangunan, dan sekolah. Kerugian total akibat kerusuhan mencapai €200 juta. Sekitar 2.888 perusuh ditangkap, dan 126 polisi dan kru pemadam kebakaran terluka. 

Kerusuhan ini merupakan puncak kemarahan keturunan imigran terhadap kebijakan pemerintah Prancis. Selama bertahun-tahun, kelompok tersebut menerima diskriminasi sosial, ekonomi, dan ras. 

Pada 8 November 2005, Presiden Chirac mengumumkan keadaan darurat di seluruh Prancis. Chirac juga memberlakukan UU tahun 1955 semasa Perang Aljazair, yang membolehkan pemberlakuan jam malam.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Pada 16 November, Parlemen memperpanjang kondisi darurat selama tiga bulan. Sehari kemudian, kondisi di Prancis berangsur-angsur normal kembali.

Endrick

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Pelatih Timnas Brasil, Dorival Junior senang dengan keberhasilan Endrick mencetak gol saat bermain imbang 3-3 dengan Timnas Spanyol dalam pertandingan uji coba, kemarin.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024