Kunjungi Makassar, Dubes Moriarty Telusuri Jejak Hubungan RI-Australia
Jumat, 31 Oktober 2014 - 16:39 WIB
Sumber :
- Akum resmi Twitter Dubes Australia
VIVAnews - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty pada hari ini mulai melakukan kunjungan ke Indonesia bagian timur. Ada dua provinsi yang dikunjungi Moriarty yaitu Sulawesi Selatan dan Papua.
Hal itu tertuang dalam siaran pers yang diterima VIVAnews dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada Jumat, 31 Oktober 2014. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki makna khusus bagi Negeri Kanguru, karena para pedagang dari Makassar yang diduga melakukan kontak dengan warga asli Australia.
"Kontak untuk kali pertama itu terjadi di abad ke-17. Kunjungan ini menghadirkan peluang untuk mengenang hubungan bersejarah ini dan memperdalam hubungan antar warga kedua negara," tulis Kedubes Australia.
Dalam kunjungan itu, Moriarty akan bertemu dengan para tokoh pemerintah setempat, alumni Australia dan menghadiri pagelaran penyanyi penduduk asli Australia yang ternama, Gurrumul. Dia akan tampil perdana dalam Festival Jazz Makassar.
Selain itu, Moriarty akan mengunjungi proyek hibah air minum yang didanai oleh Pemerintah Australia di Bantimurung, Sulsel. Melalui proyek ini, semakin banyak rumah tangga miskin yang dapat memiliki akses ke air PAM dan selokan.
Usai berkunjung ke Sulsel, Moriarty akan bertolak ke Papua. Kunjungan ini merupakan bagian dari dukungan jangka panjang Negeri Kanguru terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia bagian timur.
Selama di Papua, Moriarty akan bertemu dengan para pejabat pemerintah setempat, para pengusaha dan alumni Australia, pusat kesehatan, sekolah serta proyek pembangunan yang didanai Pemerintah Negeri Kanguru.
Moriarty menyebut Australia terus bekerja sama dengan Indonesia dan pemerintah setempat untuk mendukung pembangunan di Papua. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Moriarty akan mengunjungi proyek hibah air minum yang didanai oleh Pemerintah Australia di Bantimurung, Sulsel. Melalui proyek ini, semakin banyak rumah tangga miskin yang dapat memiliki akses ke air PAM dan selokan.
