Kemenlu RI: TKI Kembali ke Tanah Air Bukan karena Terjangkit Ebola

Dokter Kuba dalam latihan menangani pasien ebola di Afrika Barat.
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews - Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Lasro Simbolon, mengatakan 29 WNI kembali ke Indonesia dari Liberia secara sukarela dan bukan karena menderita Ebola. Mereka, melihat situasi di Liberia kurang begitu kondusif.
Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Diungkap Lasro, saat dihubungi VIVAnews melalui telepon pada Minggu 2 November 2014, selama di Liberia, puluhan WNI itu bekerja di sektor kehutanan dan jauh dari pusat kota. 
Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

"Selama bekerja di sana, mereka relatif aman. Kami terus memastikan komunikasi dengan mereka dan WNI lainnya yang berada di Liberia. Jadi, kepulangan mereka ke Indonesia merupakan bagian dari upaya pencegahan," kata Lasro. 
Tekuk Korea Selatan, Rafael Struick: Ayo Kita ke Paris dan Ciptakan Sejarah Lagi!

Namun, dia meminta kepada pemahaman kepada para WNI itu, jika melalui titik pemeriksaan di pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan, agar bekerja sama. 

"Kami juga meminta, jika ada tanda-tanda menyerupai penyakit tertentu, agar segera dilaporkan ke petugas kesehatan," imbuh Lasro. 

Dia menambahkan, jumlah WNI yang berada di Liberia mencapai sekitar 153 orang. Selain bekerja di sektor kehutanan, seperti di industri pemotongan kayu, para WNI bekerja di pelabuhan. 

Semua WNI itu dipantau oleh perwakilan RI yang berada di Abuja, Nigeria, lantaran Indonesia tidak memiliki KBRI di Ibu kota Monrovia.

"Di Liberia, ada beberapa kota pelabuhan dan kapal yang bersandar di sana," kata dia. 

Belum tentu Ebola

Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, dr. Tjandra Yoga Aditama menegaskan pada Sabtu kemarin, belum ada kasus Ebola maupun MERS-CoV di Indonesia.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak panik, dengan tidak langsung memvonis seseorang yang baru kembali dari negara endemik Ebola, maka orang tersebut telah tertular. 

"Bila ada yang baru datang dari negara terjangkit Ebola, lalu dia demam, maka belum tentu demam tersebut diakibatkan oleh virus Ebola, bisa saja karena penyakit lain. Namun, memang waspada dan kehati-hatian kita perlukan," ungkap dr. Tjandra yang dikutip dari situs resmi Kemenkes RI. 

Dia mengatakan, ada empat gejala yang menjadi indikasi kuat seseorang terjangkit penyakit Ebola. Gejala ini, khususnya bagi mereka yang baru saja pulang dari negara-negara endemik. 

"Pertama, demam yang tidak diketahui penyebabnya. Dua, nyeri otot hebat, ketiga, gangguan saluran pencernaan, dan keempat, manifestasi pendarahan," papar dia. 

Saat ini, diduga ada dua WNI yang menjadi terduga Ebola dan tengah dirawat di kota Madiun serta Kediri. Sebelumnya, mereka memiliki riwayat baru saja kembali dari Liberia. Mereka tiba di Indonesia, pasd 26 Oktober 2014 lalu. 

"Selama di pesawat, tidak ada satu pun penumpang yang sakit dan tidak ada yang memerlukan bantuan dokter," ujarnya. 

Kondisi pasien yang tengah dirawat di Kediri dan berinisial GN dilaporkan sudah mulai membaik. Demamnya sudah menurun, dari semula 38,6 derajat celcius menjadi 37,3 derajat celcius. 

Kemenkes mengaku juga sudah mengambil spesimen darah GN dan masih menunggu konfirmasi pemeriksaan laboratorium. 

Berdasarkan data yang dikutip kantor berita Reuters edisi, Jumat 31 Oktober 2014 lalu, penyakit Ebola telah menjangkiti 13.567 pasien di delapan negara. Sebanyak 4.951 di antaranya, dilaporkan tewas. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya