Dua WNI Terjebak di Burkina Faso

Letnan Kolonel Yacouba Isaac Zida (tengah)
Sumber :
  • REUTERS/Joe Penney
VIVAnews - Di tengah kemelut politik yang berkecamuk di Burkina Faso, dua warga Indonesia, diketahui masih terjebak di sana. Juru bicara Kementerian Luar Negeri yang dihubungi VIVAnews, Minggu 2 November 2014, mengatakan kedua WNI itu merupakan pekerja profesional yang bekerja di perusahaan minyak, Zatropa Oil. 
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

"Saat ini, keadaan mereka baik dan dalam kondisi selamat. Mereka telah ditampung di sebuah hotel yang ada di kota Fada-N'Gourma di Burkina Faso", kata Tene. 
Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Tatang Budie Utama Razak mengatakan kedua warga itu bernama Agus Mulayana dan Bandhu Hermawan. Melalui pesan pendek, Tatang menyampaikan kedua WNI itu terjebak, karena tidak bisa keluar dari Burkina Faso, lantaran akses keluar dan menuju ke perbatasan masih dihalangi militer. 
3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil

"Mereka sudah lapor ke pimpinannya di Jakarta dan diminta untuk tetap siaga sampai ada petunjuk lebih lanjut," kata Tatang. 

Pemerintah RI melalui perwakilan di KBRI Nigeria tengah mengusahakan agar bisa mengeluarkan kedua WNI itu. 

"Kami sudah bekerja sama dengan konsul kehormatan di Republik Benin, agar kedua WNI tersebut bisa dibawa ke sana dari Burkina Faso. Hal itu lantaran Indonesia tidak memiliki perwakilan di Burkina Faso," imbuh dia. 

Kendati Burkina Faso kini tengah dibelit konflik politik, lanjut Tatang, namun Pemerintah RI tidak mengeluarkan larangan berkunjung ke sana. 

"Walaupun begitu, kami meminta agar WNI yang ingin berkunjung ke sana, berpikir ulang mengenai tujuan mereka dan selalu berkomunikasi dengan KBRI terdekat, dalam hal ini di Nigeria," kata pria yang terpilih sebagai Duta Besar RI di Kuwait itu. 

Sementara itu, usai pengumuman pengambilalihan kekuasaan dari Presiden Blaise Compaore, Burkina Faso dipimpin secara sepihak oleh jenderal militer, Honore Traore. Dia mengumumkan hal itu melalui radio milik pemerintah. 

Namun, laman VOA Indonesia hari ini melaporkan kekuasaan tertinggi di Burkina Faso diambil oleh seorang perwira muda pasukan pengawal Presiden, Isaac Yacouba Zida. Klaim itu diakui Zida didukung oleh Traore. 

Presiden Compaore mengundurkan diri, setelah berkuasa selama 27 tahun. Kemudian, dia melarikan diri ke Pantai Gading, setelah para demonstran menyerbu parlemen dan membakar gedung parlemen. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya