RI Upayakan Bebas Visa ke Jerman

Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside
VIVAnews - Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, mengungkapkan kementeriannya tengah mengupayakan agar para diplomat Indonesia bisa memperoleh bebas visa ke Jerman. Upaya itu, disampaikan Retno ketika menerima kunjungan Menlu Frank-Walter Steinmeier di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada hari Senin, 3 November 2014. 
Berteduh Sambil Main HP, 3 Anggota TNI Tersambar Petir di Dekat Mabes Cilangkap

"Saya minta kepada Beliau agar bisa diberikan bebas visa bagi para diplomat dan servis jadi paspor hitam dan biru, karena sejauh ini Jerman belum memberikan hal itu," ujar mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu. 
Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya

Sejauh ini, sudah ada 11 negara yang tergabung dalam lingkaran Schengen yang telah memberikan bebas visa diplomatik bagi RI. 
Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024

"Saya kira kalau bisa dilakukan akan bisa memberikan sikap yang baik bagi hubungan bilateral antara Jerman dan Indonesia," lanjut Menlu Retno. 

Selain itu, dari pertemuan bilateral yang berlangsung selama satu jam, disepakati, kedua negara akan memulai konsultasi bilateral reguler seperti yang tertuang di dalam Deklarasi Jakarta. Dengan konsultasi tersebut, lanjut Retno, akan mempermudah bagi kedua negara untuk memonitor perkembangan deklarasi tersebut. 

"Kami berdua sepakat untuk melakukan komunikasi secara langsung. Oleh sebab itu, dibentuk hotline, sehingga memudahkan untuk mengelola hubungan bilateral kedua negara," kata dia. 

Menurut data dari Kemenlu, hubungan diplomatik kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1952 silam. Jerman, diakui Retno merupakan salah satu negara penting bagi Indonesia. 

Total nilai perdagangan kedua negara, kata Retno telah mencapai US$7,3 miliar. 

Dianggap Ahli

Sementara itu, Steinmeier mengaku senang bisa berjumpa dengan Retno. Di hadapan media, politisi dari Partai Demokratik Sosial (SPD) memuji mantan Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia itu sebagai orang yang ahli.

"Dia pernah bertugas di Eropa, sehingga hubungan dapat dibangun lebih harmonis, karena sebelumnya sudah memahami pola pikir orang Eropa," kata Steinmeier. 

Dia juga menjelaskan kedatangannya ke Indonesia tidak hanya sebagai delegasi politik, namun juga memboyong delegasi ekonomi. 

"Sebentar lagi akan diadakan pertemuan di antara delegasi Indonesia dan Jerman untuk membahas bagaimana memulai usaha bersama-sama," tuturnya. 

Steinmeier turut menyampaikan bahwa pada tahun 2015

(ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya