Jumat, Reka Ulang Pembunuhan WNI di Hong Kong Digelar

Pelaku pembunuhan WNI di Hong Kong
Sumber :
  • BBC

VIVAnews - Reka ulang pembunuhan terhadap Sumarti Ningsih, warga negara Indonesia berusia 25 tahun yang tewas di Hong Kong akan digelar Jumat 7 November 2014.

Hal itu dikemukakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Chalief Akbar dalam wawancara melalui sambungan telepon dengan tvOne, Selasa 4 November 2014.

"Proses hukum sedang berjalan," katanya.

Akbar mengatakan, setelah reka ulang dilakukan, pada Senin 10 November 2014 akan digelar sidang lanjutan. "Kami akan mengawal proses hukum," ujarnya.

Akbar juga mengonfirmasi jika satu dari dua korban pembunuhan adalah seorang WNI. Sementara itu, korban kedua masih diverifikasi apakah juga seorang WNI. Menurut dia, sejak 1 November lalu, Konjen RI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

Menurut Akbar, semua informasi terkait korban telah disampaikan ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta. Kemenlu biasanya, menurut Halif, akan langsung mendatangi pihak keluarga. Ketika ditanya mengenai profesi korban, Halif mengatakan Konjen tidak mempermasalahkan profesinya.

"Yang bersangkutan adalah WNI. Itu sudah cukup untuk memberikan pelayanan dan perlindungan," katanya.

Akbar menambahkan, yang bersangkutan juga masuk ke Hong Kong secara legal.

South China Morning Post (SCMP) dalam laporannya, Minggu 2 November 2014, menyebutkan bahwa dua wanita korban pembunuhan menggunakan nama samaran Alice dan Jesse Lorena. Alice sudah diidentifikasi bernama asli Sumarti Ningsih yang berusia 25 tahun.

Ningsih dikenali oleh saudaranya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Hong Kong. Menurut saudaranya, Ningsih masuk ke Hong Kong menggunakan visa turis pada Oktober lalu dan bekerja di sebuah bar di Hong Kong.

Sementara itu, sumber dari kepolisian Hong Kong menyebut Ningsih pernah ditangkap karena tuduhan pelanggaran izin tinggal.

Konflik Iran Vs Israel, Harga BBM Subsidi Naik?

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang bankir Inggris berusia 29 tahun, Rurik Jutting, ditangkap karena pembunuhan pada Sabtu 1 November. Salah satu korbannya ditemukan dalam kondisi tanpa busana di balkon apartemen lantai 31.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution.(B.S.Putra/VIVA)

Meski Diblacklist, Bobby Nasution Tetap Ingin Ambil Formulir Pilgub Sumut dari PDIP

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya telah membuka pendaftaran untuk Pilkada 2024. Semua pihak boleh mendaftar kecuali Bobby Nasution.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024