Sumber :
- VIVAnews / Santi Dewi
VIVAnews
- Duta Besar Amerika Serikat untuk RI, Robert Blake, mengatakan pemerintahnya berharap tidak lagi menjatuhkan sanksi embargo kepada Indonesia. Menurutnya, saat ini, demokrasi di Indonesia telah berkembang pesat dan menempatkan isu hak asasi manusia di tempat yang tinggi.
Hal itu diungkap Blake ketika ditemui media di pameran Indo Defence di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat, 7 November 2014. Dia menyebut, kini hubungan pertahanan antara AS dan RI memasuki fase baru.
Hal itu diungkap Blake ketika ditemui media di pameran Indo Defence di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat, 7 November 2014. Dia menyebut, kini hubungan pertahanan antara AS dan RI memasuki fase baru.
"Karena adanya perbaikan dalam hal penegakkan HAM, maka AS bisa kembali menjual peralatan militer ke Indonesia, bahkan alutsista yang paling modern, seperti," kata dia.
Blake menambahkan, tidak semua negara memiliki keistimewaan untuk bisa membeli helikopter tempur itu.
"Oleh sebab itu, Indonesia kini masuk ke dalam jajaran negara elite. Kami berharap di waktu mendatang, tidak lagi menjatuhkan embargo," imbuh dia.
Sebab, yang diinginkan oleh AS yakni hubungan pertahanan dengan RI meningkat. Terlebih, dengan rencana Pemerintahan era Presiden Joko Widodo yang akan menaikkan anggaran pertahanan hingga 1,5 persen dari APBN.
"Peluang bagi kami tentu lebih terbuka," kata dia.
Negeri Paman Sam, lanjut Blake, turut mendukung penuh upaya Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo untuk meningkatkan akses maritim di Indonesia.
"Itu berarti, juga sebuah peluang untuk memperluas kerja sama di bidang maritim," imbuh dia.
Negeri Paman Sam pernah menjatuhkan embargo senjata kepada Indonesia sejak tahun 1999 hingga 2005. Hal itu lantaran pelanggaran HAM yang dilakukan ABRI dalam kasus tindak kekerasan di Timor Timur.
Belajar dari pengalaman itu, Kementerian Pertahanan, tidak lagi mengandalkan pembelian senjata dari satu negara. (ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Karena adanya perbaikan dalam hal penegakkan HAM, maka AS bisa kembali menjual peralatan militer ke Indonesia, bahkan alutsista yang paling modern, seperti," kata dia.