Pengamat: Jokowi Perlu Pakai Bahasa Indonesia di Forum Internasional

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu/Asf/Spt/14.
VIVAnews - Pengamat Hukum Internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyarankan agar Presiden Joko Widodo menggunakan Bahasa Indonesia ketika berpidato di tiga lawatan internasional perdananya. Penyampaian pidato resmi mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam Bahasa Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang No. 24 tahun 2009 pasal 28. 
Membetulkan Bodi Mobil Berstandar Pabrik Cuma Butuh Waktu 8 Jam

Dalam pasal itu tertulis, bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan diwajibkan menggunakan Bahasa Indonesia. Hal itu diungkap Hikmahanto, dalam siaran pers yang diterima VIVAnews pada hari Minggu, 9 November 2014. 
Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja

Hikmahanto berpendapat, hal tersebut tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh mantan Presiden SBY. Dia lebih memilih menggunakan Bahasa Inggris di hadapan audiensi yang kebanyakan orang asing.
Pengakuan Pochettino Usai Chelsea Dibantai Arsenal

"Terakhir, ketika menyampaikan pidato dalam sesi debat di forum PBB bulan September lalu, mantan Presiden SBY tetap enggan menyampaikan pidato dalam Bahasa Indonesia," kata mantan Dekan Fakultas Hukum itu. 

Dengan menyampaikan pidato dalam Bahasa Indonesia, katanya, bukan berarti menunjukkan keengganan Presiden RI menggunakan Bahasa Inggris. 

"Bukan juga, karena tidak mampu Berbahasa Inggris. Melainkan, karena kewajiban yang tertulis dalam UU Bahasa," imbuh dia. 

Hikmahanto menambahkan seandainya Presiden Jokowi juga tidak mematuhi pada UU, maka bagaimana rakyat menilai hal itu. Oleh sebab itu, dia menyarankan Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, perlu berkomunikasi mengenai hal ini ke panitia acara APEC, ASEAN dan G-20. 

Selain itu, mereka juga harus memfasilitasi Presiden Jokowi dengan penerjemah Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris yang handal. 

"Dengan menggunakan Bahasa Indonesia, maka Bahasa Indonesia dikenal oleh dunia dan semakin menguatkan jati diri Bangsa Indonesia," imbuh dia.

Pertanyaan mengenai hal ini, sempat ditanyakan oleh media kepada Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, pada pekan lalu. Namun, dia tidak memberikan jawaban secara jelas apakah semua pidato Jokowi di ketiga forum internasional itu akan menggunakan Bahasa Indonesia atau disampaikan dalam Bahasa Inggris.

"Kita lihat saja nanti pada saat pertemuannya berlangsung," ungkap Tene pada Rabu pekan lalu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya