Sumber :
- REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews - Direktur Komersial Malaysia Airlines, Hugh Dunleavy, mengatakan perusahaan tempatnya bekerja dan Pemerintah Negeri Jiran berencana untuk menyampaikan kepada publik pesawat MH370 hilang dan tidak bisa ditemukan. Rencana tersebut akan diumumkan pada akhir tahun ini.
Baca Juga :
Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah
Harian The Australian, Selasa, 11 November 2014 melansir hingga saat ini memang belum ada tanggal pasti, kapan pengumumkan itu akan disampaikan. Namun, ketika nominal kerugian telah selesai dihitung, maka MAS akan bekerja sama dengan kerabat korban untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Sesuai dengan ketentuan Konvensi Montreal, Kanada, maka batas tertinggi kompensasi yang diberikan oleh MAS yakni sekitar US$175 ribu atau Rp2,1 miliar. Keluarga korban masih bisa menuntut nominal ganti rugi lebih, jika menempuh jalur hukum.
Komentar kontroversial Dunleavy itu kemudian dikutip harian New Zealand Herald.
"Pembicaraan yang terjadi yakni proses pencarian sejauh ini sia-sia dan tidak membahwa hasil apa pun," ujar Dunleavy.
Pernyataan Dunleavy jelas membuat keluarga korban MH370 yang tergabung dalam Paguyuban Voice370 menjadi bingung dan geram.
"Keputusan secara sepihak semacam itu jelas memberikan penderitaan lebih dalam dan kebingungan bagi anggota keluarga. Justru, malah membuat kami kehilangan kepercayaan dalam upaya pencarian saat ini," ungkap perwakilan Voice370 melalui keterangan tertulis.
Pendapat Pribadi
Mengetahui hal ini, perwakilan MAS pun buru-buru memberikan klarifikasinya. Menurut MAS, pernyataan Dunleavy hanya menyampaikan pendapat pribadi dan bukan pernyataan resmi MAS. Mereka menegaskan, satu-satunya pihak yang berhak memberikan pernyataan yakni Badan Pusat Koordinasi Bersama Australia (JACC).
Mereka pun mengakui pernyataan Dunleavy itu bisa mengganggu dan menyebabkan terhadap keluarga korban.
"Kami telah mengeluarkan pernyataan tertulis semalam bahwa komentar Dunleavy hanyalah pendapat pribadi. Kami juga menggarisbawahi, bahwa perusahaan tidak terlibat dalam aktivitas pencarian pesawat," tulis MAS.
Mereka melanjutkan, sesuai dengan ketentuan internasional, maka Pemerintah Malaysialah yang bertanggung jawab untuk melakukan pencarian dan memberi pernyataan terkait MH370.
"Australia melanjutkan untuk memimpin pencarian MH370 atas nama Pemerintah Malaysia dan tetap berkomitmen terhadap penyediaan bantuan yang diperlukan dalam proses pencarian pesawat. Kami berutang kepada keluarga korban MH370," imbuh MAS.
MAS turut menjamin, pencarian pesawat dan rekaman data penerbangan, tetap menjadi prioritas perusahaan.
"Semua pihak yang terlibat di dalam operasi kompleks ini dianggap sebagai keluarga dan MAS akan terus mencari jawaban untuk banyak pertanyaan," kata MAS.
Pesawat MH370 dinyatakan hilang dari radar pada 8 Maret lalu ketika tengah menempuh rute perjalanan Kuala Lumpur menuju ke Beijing. Saat mengudara, pesawat jenis Boeing 777 itu tengah mengangkut 239 penumpang.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak pada akhir Maret mengumumkan pesawat kemungkinan jatuh di bagian selatan Samudera Hindia. Namun, hingga proses pencarian tahap kedua dimulai, belum ada puing pesawat yang ditemukan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pembicaraan yang terjadi yakni proses pencarian sejauh ini sia-sia dan tidak membahwa hasil apa pun," ujar Dunleavy.
