AS Minta Kerjasama Afganistan-Pakistan

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengutarakan penyesalan atas tewasnya warga sipil dalam insiden berdarah awal pekan ini di Afghanistan bagian barat. Obama berjanji akan berusaha mencegah kejadian serupa guna menekan kelompok militan Taliban di masa mendatang.

Sebelumnya, Palang Merah Internasional (IRC) membenarkan penemuan puluhan jenazah di lokasi serangan udara Amerika Serikat (AS) di dua desa Afghanistan, Rabu 6 Mei 2009. Sekitar 120 orang tewas dalam serangan yang terjadi di provinsi Farah, Senin 4 Mei 2009.

Penyesalan ini disampaikan Obama setelah menemui presiden Afghanistan Hamid Karzai dan presiden Pakistan Asif Ali Zardari di Gedung Putih, Rabu (6/5). Dalam pertemuan itu, Obama berharap dua negara bertetangga itu bekerja sama mengatasi milisi Taliban dan kelompok ekstrimis lainnya.

Namun ia memperingatkan keberhasilan tidak akan cepat diraih. "Kita harus bekerja sama terutama di perbatasan, tempat pemberontak dapat bergerak bebas," ujar Obama.

Pemerintahan Obama berupaya menggunakan pendekatan baru dalam mengatasi masalah di dua negara itu. Obama menambah pasukan AS yang bertugas di Afghanistan sebanyak 21.000 prajurit. Namun dia juga menegaskan pentingnya upaya non-militer untuk menstabilkan negara itu seperti di bidang pertanian.

Selain membicarakan masalah Taliban, penasehat keamanan AS, Jim Jones, mengungkapkan bahwa obama memulai pertemuan dengan Karzai dengan mendengarkan laporan mengenai korban serangan udara AS di Afghanistan, awal pekan ini.

Obama, menurut Jones, mengatakan penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui kejadian sebenarnya. Karzai sendiri tidak meminta pengurangan atau penarikan angkatan udara AS di Afghanistan. "Obama menyatakan simpati dan penyesalannya atas hilangnya nyawa warga tak bersalah," ujar Jones.

Serangan Minggu malam itu terjadi setelah pejuang Taliban, termasuk dari Iran dan Pakistan berparade di provinsi Farah. Kepala kepolisian daerah Abdul Ghafar mengatakan 25 militan dan tiga polisi tewas dekat desa Ganjabad di distrik Bala Baluk.

Warga mengatakan mereka telah mengungsikan anak-anak, perempuan, dan warga lanjut usia di desa Gerani. "Namun pesawat perang justru menargetkanarea itu dan menewaskan sebagian besar pengungsi," ujar anggota dewan provinsi Farah, Belqis Roshan.

Seorang pejabat militer AS di Kabul mengatakan tim khusus angkatan laut yang berada di bawah AS telah memerintahkan serangan udara tersebut. (AP)

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024