Dubes Malaysia Bingung Soal Jumlah Nelayan yang Ditangkap RI

Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk RI, Zahrain Mohamed Hashim
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews - Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim, mengatakan hingga saat ini masih menunggu konfirmasi dari Kementerian Luar Negeri RI mengenai identitas ratusan warganya yang dikabarkan ditangkap otoritas Indonesia. Mereka diduga merupakan nelayan yang tengah mencuri ikan di perairan Indonesia. 
Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Demikian ungkap Zahrain yang dihubungi VIVAnews pada Jumat, 21 November 2014 melalui telepon. Zahrain mengaku tidak ingin terburu-buru menyimpulkan bahwa ratusan orang yang ditahan oleh otoritas Indonesia adalah warganya. 
Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

"Kami perlu data seperti identitas masing-masing orang dan asal kewarganegaraannya. Selain itu, kami juga ingin mengetahui jika mereka memang berprofesi sebagai nelayan atau tidak," papar Zahrain. 
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana

Dia mengaku bingung dengan adanya perbedaan data yang beredar di publik. Media, kata Zahrain, menulis ada 200 orang yang ditangkap. 

"Sementara, tadi saya dengan hasil jumpa pers Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, ada sekitar 400 orang. Jadi, kami butuh data yang benar-benar pasti dan tidak ingin berspekulasi," kata dia. 

Kendati begitu, Zahrain menegaskan, isu ini tidak mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara. Kedua negara, kata dia, akan tetap menjalin hubungan baik, karena ada agenda yang lebih besar dari itu. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut RI (Kadispenal), Laksamana Pertama, Manahan Simorangkir, menyebut terdapat 390 hingga 400 warga Malaysia yang ditangkap. Mereka merupakan . 

"Jadi, mereka bukan nelayan dengan kapal besar dan peralatan modern," ujar dia. 

Ratusan warga Negeri Jiran itu sudah lama menetap di Derawan, Kalimantan Timur. Bahkan, diketahui sudah sejak tahun 1980an. (ren)

Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya