Tiongkok Picu Ketegangan Baru di Laut China Selatan

Salah satu wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Citra satelit yang ditangkap IHS Jane, perusahaan pengumpul data intelijen Amerika Serikat, menunjukkan bahwa Tiongkok tengah membangun basis militer di lepas pantai Pulau Spartly, yang berstatus dalam sengketa.

Roberto Mancini Kagumi 4 Pemain Timnas Indonesia U-23, Termasuk yang Dicap Egois oleh Netizen

Basis militer tersebut, akan menjadi basis pertahanan udara pertama Tiongkok di Laut China Selatan.

Dilansir laman IHS Jane 360, citra satelit tersebut menggambarkan bahwa Tiongkok membuat pulau buatan dengan dimensi panjang 1,9 mil dan lebar 660-980 kaki. Pulau tersebut, menurut IHS, cukup besar untuk membangun sebuah basis pertahanan udara. 

Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai

Foto satelit itu diambil dua kali, pada 8 Agustus 2014 serta yang kedua pada 14 November 2014.

Adanya pembangunan tersebut, sontak memicu ketegangan baru di Laut China Selatan, yang masih dalam status sengketa dengan Taiwan, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Brunei.

Survei Aksara: Persoalan Pengangguran Jadi Masalah Serius Kota Pekanbaru

Selain itu, pulau buatan tersebut merupakan upaya reklamasi keempat dan terbesar yang dilakukan Tiongkok di Pulau Spratly dalam kurun waktu 18 bulan. Hal itu, sekaligus menunjukkan klaim Tiongkok atas Fiery Cross Reef di Pulau Spratly. 

Fiery Cross Reef terletak di bagian barat pulau dan terdapat bangunan beton yang dikelola oleh China's People Liberation Army Navi (PLAN). Bangunan tersebut, difungsikan sebagai barak PLAN yang dilengkapi dermada, persenjataan berat, peralatan komunikasi, juga pertahanan anti pasukan penyelam. 

Adapun selain di Pulau Spartly, Tiongkok juga diketahui membuat beberapa pulau buatan di sekitar wilayah kepulauan terebut, namun tidak ada yang ukurannya cukup besar guna mengakomodasi basis militer. 

Data yang disarikan dari IHS Maritime juga menunjukkan bahwa terdapat banyak aktivitas berbau militer di Fiery Cross Reef sejak Mei 2014. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya