Mulai Desember 2014 Malaysia Cabut Subsidi BBM

Petronas
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Malaysia percaya diri mencabut subsidi bahan bakar minyak. Pemerintah Negeri Jiran itu, mulai 1 Desember mendatang, akan mencabut subsidi BBM jenis RON95 atau Pertamax Plus dan solar. 
Widodo Beri Motivasi Pemain Arema FC Usai Takluk Dari Persebaya

Stasiun berita Channel News Asia edisi akhir pekan melansir keputusan pencabutan subsidi itu diumumkan oleh Menteri Perdagangan Domestik, Kerja Sama dan Konsumen Malaysia, Hasan Malek. Dia menyebut, pemerintah nantinya akan memberlakukan sistem harga mengambang. 
Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Artinya, harga minyak di Malaysia mengikuti pasar, sehingga harga BBM akan diumumkan setiap bulannya, lantaran adanya fluktuasi nilai tukar mata uang. Sebagai contoh, kata Hasan, jika harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan, begitu pula harga eceran RON95 dan solar. 
Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV

Saat ini, harga eceran yang berlaku untuk jenis RON95 yaitu RM2,3 atau setara Rp8.400,00 per liternya. Sementara itu, untuk diesel harganya saat ini mencapai RM2,20 atau Rp7.976,00. 

Sistem harga mengambang ini, telah diterapkan untuk menentukan harga eceran BBM jenis RON97 sejak Juli 2010. 

"Alhasil, sejak tanggal 1 Desember mendatang, tidak akan ada lagi subsidi untuk produk BBM jenis RON95 dan solar, karena harga minyak di pasar dunia kini lebih rendah daripada harga di SPBU," kata Hasan. 

Dia menambahkan, harga produk minyak eceran di Malaysia sebelumnya, ditetapkan melalui Mekanisme Harga Otomatis (APM) sejak 1983. Melalui APM, pemerintah menentukan harga eceran di tingkat tertentu. Kalaupun ada perubahan harga di produk tersebut, maka hal itu tidak akan berpengaruh terhadap harga eceran. 

Hasan menyadari harga rata-rata BBM untuk jenis RON95 dengan menggunakan sistem APM turun menjadi RM2,27 atau Rp8.230,00 per liternya. Harga ini berada di bawah dari ketentuan eceran pemerintah yakni RM2,30 atau Rp8.339,00. 

"Dalam hal ini, pemerintah akan memantau harga pasar mulai dari periode 20 hingga 30 November 2014. Kemudian, kami akan menentukan angka eceran sesungguhnya pada bulan Desember," kata Hasan yang dikutip laman The Malaysia Insider. 

Jika tren penurunan terus berlanjut, harga eceran untuk BBM jenis RON95 di bulan Desember, lanjut Hasan, kemungkinan akan diturunkan sesuai dengan formula APM. 

Pengumuman soal kenaikan harga BBM seolah menambah beban warga Malaysia. Sebab, pada 3 September, kedua jenis BBM itu telah naik sebesar 20 sen per liter. Namun, dua hari lalu, BBM jenis RON97 justru mengalami penurunan sebesar 20 sen ke harga RM2,55 atau Rp9.246,00

Dikritik

Namun, keputusan pemerintah ini, turut menuai kritik, karena dianggap terlambat dalam pemotongan subsidi di saat harga minyak dunia malah menurun. Beberapa di antaranya menyatakan kenaikan BBM bisa memicu terjadinya inflasi. 

Sementara itu, Institut Penelitian Khazanah, dalam sebuah laporan yang diluncurkan Senin ini menyebut, subsidi BBM mendorong pemborosan, mahal, mendukung adanya tindakan kriminal, dan memicu masalah baru di sektor pariwisata. (art)

Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya