Chuck Hagel Mundur dari Posisi Menhan AS

Presiden Barack Obama dan Menhan Chuck Hagel
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, pada Senin kemarin membuat pengumuman mengejutkan. Di hadapan publik, pimpinan tertinggi Pentagon sejak tahun 2013 lalu itu, memutuskan untuk mundur. 
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Stasiun berita Al Jazeera, Senin, 24 November 2014 melansir, pengunduran diri Hagel diumumkan di tengah-tengah Pentagon akan membuat strategi baru untuk menghadapi kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Menurut seorang pejabat di Gedung Putih, keputusan Hagel untuk mundur, telah dibicarakan bersama Presiden Barack Obama sejak dua pekan terakhir. 
Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

"Ini merupakan anugerah yang istimewa dalam hidup saya untuk memimpin dan yang paling penting, melayani pria dan wanita di Departemen Pertahanan dan mendukung keluarga mereka. Saya sangat bangga terhadap apa yang telah kami capai selama ini," ungkap Hagel yang mengumumkan pengunduran dirinya di Gedung Putih. 
Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Obama akhirnya menerima pengunduran diri Hagel. Di mata Presiden ke-45 AS itu, Hagel adalah sosok yang luar biasa.

Keduanya bisa berteman akrab karena mereka mengkritik perang Irak. Walaupun Hagel merupakan satu-satunya Senator asal Partai Republik yang berada di dalam tim keamanan Obama.  

Namun, Hagel memiliki kesulitan untuk menembus tim kampanye Obama dan para penasihat yang membentuk para loyalis yang erat. Banyak orang menilai Hagel sebagai Menhan terlalu pasif. 

Sementara, bagi pembelanya, Hagel sengaja menunggu waktu yang tepat untuk bisa berdiskusi dengan Obama seorang diri. Hal itu sengaja dilakukan untuk menghindari kebocoran. 

"Ketika saya meminta Chuck untuk bekerja sebagai Menhan, kami tengah memasuki periode transisi yang penting. Mulai dari penarikan pasukan dari Afghanistan, kebutuhan untuk menyiapkan pasukan kami di misi-misi masa depan dan pilihan fiskal yang sulit untuk tetap membuat militer kami kuat dan siap sedia," ungkap Obama.

Mundurnya Hagel kemudian memicu spekulasi adanya perbedaan kebijakan di antara mantan Senator Republik itu dengan Obama. Terlebih setelah memo Hagel bocor ke publik. 

Di dalam memo itu, Hagel menanyakan kebijakan mengenai strategi Obama melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah. Kebijakan itu, dinilai Hagel berbahaya, karena gagal menjelaskan adanya niat tersembunyi untuk menjatuhkan Presiden Bashar al Assad. 

Namun, spekulasi itu dibantah oleh seorang pejabat di Gedung Putih. Obama, kata pejabat itu, menginginkan kepemimpinan yang segar di dua tahun terakhir masa jabatannya. 

"Apa yang dapat saya katakan kepada Anda yaitu tidak ada perbedaan kebijakan dalam pengambilan keputusan ini. Menhan tidak mengundurkan diri karena adanya protes dan dia tidak dipecat," ungkap seorang pejabat senior Dephan. 

Hagel akan tetap berada di posnya, hingga Senat mengumumkan pengganti dia. 

Beberapa nama telah beredar untuk menggantikan Hagel. Beberapa nama di dalam daftar itu antara lain mantan Asisten Menhan, Michele A. Flournoy, mantan Wakil Menhan, Ashton B. Carter dan anggota Senat Partai Demokrat dari negara bagian Rhode Island, Jack Reed. 

Namun, juru bicara Reed mengatakan kepada New York Times, bosnya itu tidak ingin dibidik sebagai Menhan, karena dia mencintai pekerjaannya di Senat. (one)

Baca juga:

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya