Inggris Selidiki Kejahatan Penerbit Kartu Kredit

Transaksi dengan kartu kredit.
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Otoritas Prilaku Keuangan (FCA) Inggris akan menyelidiki apakah perusahaan penerbit kartu kredit mengambil keuntungan dengan sengaja menawarkan kredit ekstra dan membuat konsumen terjerat utang.

Dilansir dari Daily Mail, Selasa 25 November, perhatian utama FCA adalah apakah perusahaan membuat peminjam berutang lebih banyak dan lama, sehingga dapat mengambil keuntungan secara tidak adil dari bunga dan biaya lain.

Perhatian utama FCA adalah keuntungan yang diambil perusahaan, saat peminjam memiliki utang pada tingkat yang tidak dapat dibayarnya, sehingga terus berbunga besar. Perusahaan juga diduga sengaja menyasar konsumen semacam itu.

Perusahaan penerbit kartu kredit, hanya mewajibkan pembayaran minimum yang hanya menutupi bunga dan biaya administrasi, hingga seorang peminjam harus terus membayar sampai lebih dari delapan tahun, untuk melunasi seluruh utangnya.

Fokus utama penyelidikan FCA, adalah melihat apakah perusahaan sengaja menawarkan pinjaman yang tak mampu dibayar. Hal lainnya adalah bagaimana kartu kredit ditawarkan. Biasanya pemilik kartu kredit akan ditawarkan kartu kredit tambahan, membuat mereka terlilit utang lebih besar.

FCA mengatakan banyak konsumen memiliki pemahaman terbatas, tentang bagaimana mengelola kartu kredit mereka dengan cara yang aman. Sementara mereka kerap tertipu dengan penawaran belanja dengan bunga 0 persen. (ren)

Analisis Metabolisme Tubuh dan Kebutuhan Nutrisi Lewat Tes DNA

Simak Juga:

Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus bersama Koalisi Indonesia Maju

Pimpinan Golkar di Daerah Minta Airlangga Dipilih secara Aklamasi di Munas, Menurut Sekjen

Sekretaris Jenderal Partai Golkar menyebut para ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat I meminta Airlangga Hartarto dipilih secara aklamasi di Munas pada Desember.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024