Hong Kong Berantas Basis-basis Demonstrasi

Polisi Hong Kong berantas basis-basis demonstrasi
Sumber :
  • REUTERS/Bobby Yip
VIVAnews
Xiaomi Redmi Pad Pro Dirilis Global, Intip Spesifikasi dan Harganya
- Aparat keamanan Hong Kong hari ini memberantas basis-basis demonstrasi pro demokrasi, yang sudah berlangsung selama beberapa pekan. Selain menangkap puluhan demonstran, polisi Hong Kong juga menahan dua mahasiswa yang memimpin demonstrasi.

Gabung Prabowo-Gibran Sebagai Pilihan Baik, Surya Paloh: Ini Pilihan Saya, Pilihan Nasdem

Menurut stasiun berita
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta
BBC , polisi mencokok Joshua Wong dan Lester Shum, dua dari sekian pemimpin gerakan mahasiswa. Sejak Selasa, polisi menangkap 116 pemrotes yang terlibat bentrok dengan pasukan aparat saat mereka membongkar basis demonstrasi di Mongkok, salah satu distrik tersibuk di Hong Kong.


Saat menyingkirkan tenda dan barikade milik demonstran, pasukan huru-hara mendapat perlawanan cukup gigih dari mereka, yang berupaya tetap bertahan di lokasi. "Kalian tidak bisa kalahkan hati nurani kami!" seru Liu Yuk-lin, seorang demonstran berusia 52 tahun sambil memegang payung kuning. Ini merupakan simbol gerakan demonstrasi yang terus berlangsung di Hong Kong.


Perlu tiga jam bagi polisi untuk membersihkan basis demonstrasi di Mong Kok sebelum situasi kembali kondusif pada Rabu pagi waktu setempat. Pemerintah Hong Kong mengerahkan 4.000 untuk operasi ini.


Namun, para aktivis tidak gentar. Mereka mengaku punya rencana alternatif untuk kembali turun ke jalan. "Kami masih punya 'Rencana B.' Baik itu menduduki tempat lain atau makin gigih dalam beraksi," kata Helen Lau, seorang perempuan aktivis, seperti dikutip kantor berita
Reuters
.


Para demonstran, yang digalang sejumlah aktivis mahasiswa dan pelajar, turun ke jalan sejak awal Oktober lalu. Mereka menutut pemerintah Hong Kong menggelar pemilu secara langsung pada 2017 mendatang.


Namun, tuntutan itu tidak direstui China, yang memegang kedaulatan atas Hong Kong. Beijing bersikeras bahwa para kandidat pemimpin baru Hong Kong pada Pemilu mendatang harus disaring dulu oleh komite khusus yang disahkan pemerintah China.


Awalnya, demonstrasi massal ini berhasil merangkul puluhan ribu orang untuk turun ke jalan. Namun belakangan jumlah demonstran kian menyusut hingga berjumlah ratusan orang saat perundingan antara perwakilan demonstran maupun pejabat pemerintah belum mencapai hasil yang memuaskan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya