Mahasiswa Indonesia Jangan Minder Hadapi Komunitas Ekonomi ASEAN

Menlu AS John Kerry foto bersama para mahasiswa Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Evan Vucci/Pool
VIVAnews - Kaum muda Indonesia diminta tidak minder dalam menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), yang akan dimulai akhir 2015. Siap atau tidak siap, rakyat Indonesia tetap harus beradaptasi dengan makin ketatnya persaingan sebagai akibat liberalisasi perdagangan di Asia Tenggara nanti.
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Demikian ungkap kalangan akademi di tiga negara dalam diskusi terbatas di @america Jakarta hari ini. Dengan telekomunikasi video jarak jauh (telekonferensi), diskusi yang diselenggarakan oleh Kedubes AS dan Bakrie Center Foundation itu menghadirkan sejumlah pakar ekonomi politik di Jakarta, Singapura, dan Washington DC.
Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Kepala Ekonom PT Bakrie & Brothers, Kahlil Rowter, meminta para mahasiswa, yang juga hadir dalam diskusi itu, untuk tidak rendah diri dalam menghadapi persaingan saat AEC mulai diberlakukan nanti. "Saya menangkap ada kesan minder di kalangan mahasiswa. Jangan sampai ini terus dipelihara," kata Rowter, yang tampil sebagai moderator diskusi.
Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya

Sebelumnya, dalam sesi tanya jawab dengan para ekonom, kalangan mahasiswa rata-rata menyampaikan pertanyaan yang mengkhawatirkan nasib industri kecil dan para petani bila AEC diberlakukan. Bahkan, ada seorang mahasiswi yang merasa tidak akan cukup modal bila hanya belajar dengan baik dan apa yang harus mereka lakukan untuk menghadapi persaingan di AEC.

"Hilangkan kesan minder. Saya melihat banyak mahasiswa Indonesia yang justru hebat-hebat saat merantau di luar negeri. Mereka bisa melalui hambatan dengan baik saat 'dicebur' sendirian," kata Rowter.

Maka dia pun menyarankan para mahasiswa Indonesia di dalam negeri juga perlu diceburkan. "Jangan lagi bergantung segalanya dari pemerintah dan minta dilindungi. Karena pesaing kalian nanti bukan hanya lulusan dari universitas dalam negeri, namun juga lulusan-lulusan dari Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, dan lain-lain yang bisa mencari kerja di sini saat AEC diberlakukan," kata Rowter.

Sementara itu, mantan Kepala Ekonom Bank Dunia, Vikram Nehru, juga mengatakan penentu suksesnya Indonesia dalam menghadapi AEC adalah dari kualitas kaum mudanya. "Kalian para mahasiswa lah yang akan menjadi penentu, mengingat AEC nanti tidak saja menjamin bebasnya aliran perdagangan barang dan jasa, namun juga migrasi pekerja yang berkualitas," kata Nehru dalam telekonferensi dari Washington DC.

Mulai akhir 2015, para anggota ASEAN berkomitmen menerapkan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC). Komunitas ini bertujuan membentuk suatu pasar tunggal dan basis produksi yang kompetitif dan terintegrasi di Asia Tenggara. 

AEC dibangun berdasarkan prinsip pembangunan ekonomi dan kemakmuran yang merata. Ini merupakan upaya ambisius ASEAN dalam menerapkan integrasi pasar untuk mendorong bebasnya aliran barang, jasa, dan investasi, konektivitas yang meningkat, dan peluang yang makin luas bagi migrasi pekerja Intra-Kawasan. 

AEC tidak hanya sebatas pada liberalisasi perdagangan dan investasi, namun juga menyentuh ketimpangan di dalam kawasan maupun antarnegara terkait pada pembangunan infrastruktur, pengembangan usaha kecil dan menengah, dan mobilitas pekerja terampil. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya