RI Utamakan Isu Kejahatan Maritim di Kongres PBB

KRI Dewaruci di HUT TNI ke 69
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral di Kementerian Luar Negeri RI, Hasan Kleib, mengatakan pemerintah akan membawa agenda pemberantasan tindak kejahatan maritim di kongres PBB bertajuk "Crime Congress" yang akan digelar di Doha, Qatar, 12-19 April 2015. Ini termasuk pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal dan tidak sesuai aturan.
Video Honda HR-V Parkir di Jalan Sempit, Bikin Macet dan Sulit Dilewati

Demikian keterangan tertulis Kemlu yang diterima VIVAnews, Jumat 28 November 2014. Selain itu, kata Hasan, Indonesia turut memprioritaskan pemberantasan terhadap perdagangan satwa liar dan hasil hutan serta pembalakan liar. 
BNI Dukung Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia

"Hal tersebut dilakukan dalam kerangka kerjasama multilateral di bawah payung Konvensi PBB menentang kejahatan trans-nasional terorganisir (UNTOC)," ungkap Hasan saat berbicara di Seminar Nasional Refleksi Presidensi Indonesia pada Konferensi Para Pihak pada Konvensi PBB Menentang Kejahatan Transnasional Terorganisir Serta Tantangan dan Proyeksi ke Depan kemarin.
Fokus Arsenal di Bursa Transfer, Perkuat 3 Posisi

Kerjasama multilateral pemberantasan kejahatan trans nasional terorganisir di bawah payung UNTOC menjadi landasan dan modal bagi agenda pembangunan dunia melalui Post-2015 Development Agenda. Isu maritim merupakan bagian dari agenda utama Presiden Joko Widodo yang diusung dalam pemerintahannya. 

Salah satu program mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakni menenggelamkan kapal-kapal asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia. Namun, kru kapal tentu harus dipindahkan lebih dulu.

Seminar itu turut dihadiri oleh Duta Besar atau Wakil Tetap di Wina, Austria, Rachmat Budiman dan Direktur Program badan PBB bidang Obat-Obatan dan Tindak Kejahatan (UNDOC), Troels Vester sebagai narasumber. 

"Pengalaman Indonesia sebagai Presiden Konferensi Para Pihak sesi keenam UNTOC tahun 2012-2014 menjadi modal untuk semakin memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama internasional untuk memberantas kejahatan trans nasional terorganisir yang menjadi prioritas nasional," ungkap Rachmat. 

Selain melingkupi kejahatan lingkungan, UNTOC juga menangani pencegahan dan pemberantasan penyelundupan manusia dan perdagangan orang, pencegahan dan pemberantasan korupsi, perlindungan benda dan cagar budaya dari perdagangan ilegal, pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pemeliharaan keamanan siber. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya