Puluhan WNI ABK Kapal Korsel Tenggelam di Rusia

Penyelamatan Anak-anak Imigran di Laut Yunani
Sumber :
  • REUTERS/Stefanos Rapanis
VIVAnews - Sebanyak 35 warga Indonesia dilaporkan ikut menjadi korban dalam kapal berbendera Korea Selatan, yang tenggelam, ketika menangkap ikan di Selat Bering, tepi Pantai Rusia pada Senin 1 Desember 2014, kemarin.
Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Konversi Motor BBM ke Listrik Gratis, Begini Caranya

Menurut data dari kantor berita Rusia, ITAR-TASS, terdapat 54 anak buah kapal (ABK) yang dilaporkan menghilang dan nasibnya belum diketahui. 
Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Kapal bernama Oryong 501 dan berbobot 1.753 ton itu tenggelam, diduga akibat dihantam ombak tinggi dan angin kencang. Menurut Kepala Koordinasi Angkatan Laut dan Pusat Penyelamatan di Petropavlosvsk-Kamchatsky, Artur Rets, sejauh ini sudah ada tujuh orang yang berhasil diselamatkan, termasuk di dalamnya seorang inspektur Rusia yang sengaja disewa oleh kapal tersebut jika mengalami kesulitan. 
Hyundai Santa Fe Baru Tertangkap Kamera sedang Tes Jalan di Jakarta

"Di antara tujuh ABK yang berhasil dievakuasi, satu orang di antaranya, nelayan asal Korsel meninggal akibat hipotermia," ungkap Rets dan dikutip laman Dailymail

Lima orang yang berhasil diselamatkan, dibawa oleh kapal penangkap ikan lainnya, Karolina-7 berbendera Rusia. Sementara itu, dua kru lainnya dibawa ke daratan menggunakan perahu Zaliv Zabiyaka. 

Dia menambahkan, nasib ke-54 kru kapal masih belum diketahui. Terlebih, situasi di perairan sangat dingin."Angin berhembus kencang, sedangkan ketinggian ombak bisa mencapai 5-6 meter," tambah Rets. 

Dia mengaku menerima informasi mengenai insiden tenggelamnya kapal tersebut, sekitar pukul 17.00 waktu setempat. "Saat itu, pelampung darurat milik Oryong-501 lepas dan kapal penangkap ikan itu tenggelam sangat cepat," kata dia. 

Sementara itu, menurut informasi dari juru bicara Kementerian Kelautan dan Perikanan Rusia, kapal miring perlahan-lahan, setelah mulai tenggelam, sehingga kru kapal terpaksa harus meninggalkan kapal.

Dari data yang berhasil dikumpulkan kapal tersebut dioperasikan oleh perusahaan Sajo asal Negeri Ginseng dan mengangkut 62 orang. Kru kapal berasal dari beberapa negara yakni 11 dari Korsel, 13 asal Filipina, 35 warga Indonesia, dan satu inspektur Rusia. 

Baca juga: 



(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya