WNI Tenggelam di Rusia, KBRI Moskow Kirim Tim untuk Verifikasi

Mercusuar.
Sumber :
  • REUTERS/Mark Blinch
VIVAnews - Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, mengaku telah mendengar mengenai insiden tenggelamnya kapal penangkap ikan asal Korea Selatan, Oryong 501, di Selat Bering, Rusia.
Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Dihubungi VIVAnews pada Selasa dini hari, 2 Desember 2014, Djauhari mengatakan telah mengutus tim untuk berangkat ke kota terdekat dari lokasi tenggelamnya kapal berbobot 1.753 ton, yaitu Anadyr, yang terletak di timur laut Rusia.
Geger Penemuan Fosil Ular Lebihi Ukuran T-rex, Begini Bentuknya

"Kami telah mengirimkan tim dari KBRI Moskow, agar secepatnya bisa berangkat ke sana. Saya sendiri, juga rencananya akan ikut terbang ke sana. Hanya saja, permasalahannya untuk bisa ke sana, pesawat yang tersedia hanya ada dua kali seminggu yaitu hari Rabu dan Jumat," ujar Djauhari.
Jadwal SIM Keliling Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung Kamis 25 April 2024

Tantangan lain yang akan dihadapinya, yakni suhu udara dingin. Menurut informasi yang diterima Djauhari, saat ini, di kota tersebut suhu berkisar minus 20 derajat celcius di daratan. Suhu ini bisa lebih rendah lagi, jika berada di permukaan laut.

Dia sendiri, rencananya akan menyusul tim pada Rabu malam. Untuk bisa mencapai ke sana pun, tambah mantan Direktur Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri itu, tidak mudah. Butuh waktu sekitar 11 jam, jika langsung terbang ke Anadyr. 

"Tapi kalau stop over, bisa memakan waktu lebih lama yakni satu hari lebih," lanjut dia. 

Dari informasi yang dia terima dari Kemlu Rusia, sebanyak enam WNI sudah berhasil diselamatkan dari laut dan dalam keadaan hidup. Sementara itu, menurut otoritas Korea Selatan, ada tiga WNI saja yang berhasil dievakuasi. 

"Sebab itu, kami masih terus berupaya untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Datanya saat ini masih simpang siur," kata dia. 

Total ada delapan kru kapal, termasuk di dalamnya WNI yang berhasil dievakuasi. Mereka diselamatkan oleh kapal-kapal setempat, yang tengah melintasi wilayah tersebut. Sayang, satu warga Korsel yang berhasil diselamatkan sudah tak lagi bernyawa.

Djauhari juga tengah berupaya untuk memperoleh nama-nama ke-35 WNI yang bekerja di kapal milik perusahaan bernama Sajo Industri itu. Dia menambahkan, selain itu memverifikasi, kehadiran tim dari KBRI Moskow untuk memberikan dukungan dan menjenguk jika WNI dirawat di rumah sakit.

"Yang terpenting, mereka tahu bahwa KBRI hadir di sana untuk memberikan perlindungan," kata dia. 

Kapal Oryong 501 tenggelam pada Senin, 1 Desember 2014. Data dari laman Dailymail melansir kapal tenggelam sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Rusia mengenai penyebab kapal tenggelam, walau media menduga kapal karam akibat dihantam ombak tinggi.

Kantor berita Rusia, ITAR-TASS menyebut ada 62 kru kapal yang tengah diangkut. Saat tenggelam, kapal tengah menangkap ikan. 

Baca juga: 



(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya