Liberia Salah Hitung Jumlah Korban Meninggal Ebola

Ilustrasi virus ebola.
Sumber :
  • iStock
VIVAnews - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Senin kemarin, terpaksa merevisi jumlah korban tewas akibat penyakit mematikan Ebola. Jumlah korban meninggal yang semula dicatat hampir mencapai 7.000 orang, menjadi 6.000 warga. 
Gambar Pertama yang Dilihat, Bisa Ungkap Pekerjaan Impian Kamu

Stasiun berita Channel News Asia, Selasa, 2 Desember 2014, melansir WHO menjelaskan hal itu karena adanya kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh Pemerintah Liberia. Berdasarkan data yang dikoreksi, jumlah korban kini mencapai 5.987 orang yang tersebar di tiga negara di kawasan Afrika Barat yaitu Sierra Leone, Guinea dan Liberia. 
Salmafina Sunan Ikut Rayakan Idul Fitri, Langsung Didoakan Kembali Peluk Islam

"Sebuah kesalahan mengenai laporan total kematian di Liberia dipublikasikan pada 28 November. Angka ini telah diperbaiki," ujar WHO dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik. 
Kisah Unik Jenderal TNI Bintang 3 yang Ditunjuk Jadi Pangdam Saat Tertidur Lelap

Total kumulatif kematian di Liberia sendiri mencapai 3.145 orang. Turun dari angka yang dirilis pada Jumat pekan lalu yaitu 4.181 orang. 

Hingga saat ini, tidak ada penjelasan mengapa bisa terjadi kekeliruan atas pencatatan itu. Ketika WHO merilis angka sebelumnya yang mencapai 6.928 kematian pada Jumat pekan lalu, hal itu justru menempatkan kesalahan paling fatal dalam sejarah rekonsiliasi di Liberia, dibandingkan dengan meningkatnya angka kematian itu sendiri. 

WHO mengatakan, perbaikan yang cukup baik telah dilakukan untuk mengurangi penyebaran Ebola yaitu dengan mengisolasi pasien dan memakamkan jasad pasien secara aman. Namun, menurut Direktur Jenderal, Bruce Aylward, target untuk mengisolasi pasien hingga 100 persen dan 100 persen pemakaman yang aman pada 1 Januari 2015 sulit untuk dipenuhi. 

Setelah dikoreksi, maka data yang dimiliki WHO tercatat di Guinea terjadi 2.155 kasus Ebola dan 1.312 yang meninggal. Di Liberia, terdapat 7.635 kasus dan 3.145 yang tewas. Sementara, di Sierra Leone terdapat 7.109 kasus dan 1.530 orang yang dilaporkan meninggal. 

Selain itu ada juga 15 orang korban tewas lainnya di beberapa negara itu, sehingga menjadikan total korban menjadi 6.002 orang. 

Baca juga: 


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya