Media Asing Soroti Langkah RI Tenggelamkan 3 Kapal Vietnam

Tiga Kapal Vietnam Ditenggelamkan TNI AL
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Langkah tegas Indonesia untuk menembak dan menenggelamkan kapal asing pencuri ikan pada Jumat kemarin, turut disoroti oleh media asing. Setidaknya dua media asing yakni Channel News Asia dan Wall Street Journal, memberikan porsi untuk memberitakan hal itu. 
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Media Singapura, Channel News Asia, menulis berita dengan judul "Indonesia Tenggelamkan Kapal Vietnam untuk Hentikan Penangkapan Ikan Ilegal" menyoroti perintah Presiden Joko Widodo untuk menenggelamkan kapal asing bukan sekedar gertak sambal. 
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

TNI Angkatan Laut, tulis CNA, bersama badan pemerintah yang lain menenggelamkan tiga kapal di sebuah pulau terpencil, Anambas, yang terletak antara Kalimantan dengan Malaysia. CNA memperoleh informasi tersebut dari Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir. 
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

CNA turut menyoroti cara eksekusi terhadap ketiga kapal itu. TNI AL memasang alat peledak di sekeliling badan kapal sebelum dua kapal pemerintah menembak ketiga kapal Vietnam itu dari kejauhan. 

"Sementara, 33 orang telah ditangkap dan 3 ton ikan disita dari tiga kapal tersebut yang ditahan otoritas berwenang pada bulan lalu. Gambar di televisi menunjukkan asap tebal membumbung tinggi ke udara sebelum kapal-kapal itu tenggelam," tulis CNA

Alasan penangkapan nelayan asing itu, tulis CNA, karena mereka turut bertanggung jawab terhadap kerusakan parah lingkungan bawah laut akibat penggunaaan alat peledak dan sianida. Melalui tindakan tegas itu, Jokowi berharap bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sektor perikanan.

Hubungan Diplomatik 

Kebijakan tegas Jokowi itu ditanggapi kritik oleh pihak oposisi. Harian Amerika Serikat, WSJ, yang menyoroti soal kritik itu, memberikan porsi pemberitaan dengan judul "Tenggelamkan Atau Berenang: Indonesia Hancurkan Tiga Kapal Nelayan Ilegal"

Menurut kelompok oposisi, tindakan tegas Jokowi justru bisa membahayakan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara tetangga. Namun, WSJ yang mengutip pernyataan Manahan, menepis anggapan tersebut. 

Menurut Manahan, negara tetangga telah memahami kebijakan pemerintahan baru Indonesia. 

"Semua kapal telah disita melalui proses legal sebelum mereka dihancurkan," kata Manahan. 

WSJ turut menyoroti total kerugian yang dialami oleh Indonesia dari aksi pencurian ikan. Total sekitar US$24 miliar per tahun batal jadi pemasukan negara. 

Setiap tahunnya, sekitar lebih dari 5.000 kapal nelayan asing menerobos wilayah laut Indonesia akibat keterbatasan kapal patroli.  (one)

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya