AS dan Kuba Sepakat Perbaiki Hubungan Diplomatik

Menlu AS, John Kerry menyambut kedatangan Alan Gross
Sumber :
  • REUTERS/Jill Zuckman/Gross Family Spokesperson/Handout via Reuters
VIVAnews - Hubungan diplomatik Amerika Serikat dengan Kuba memasuki babak baru. Presiden AS, Barack Obama, pada Rabu, 17 Desember 2014 mengumumkan akan memulihkan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Kuba. 
Pemain Ini Cocok Gabung Man City, Kata Aguero

BBC edisi Rabu kemarin melansir pernyataan Obama yang menyebut kebijakan yang diterapkan oleh Washington terhadap Kuba selama ini sudah tidak relevan. Kini, dia akan membuat perubahan yang siginifikan terhadap Kuba dalam 50 tahun terakhir. 
Ungkapan Airlangga Hartarto Kalau Golkar Bangga Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

Sebagai bentuk realisasi pemulihan hubungan itu, Obama menyebut, Kedutaan Besar AS di Havana segera dibuka dalam beberapa bulan mendatang. Sementara itu, Kuba juga akan membuka gedung Kedubes mereka di ibu kota Washington. 
Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Rencana pemulihan lainnya yang dicatat oleh BBC yaitu peninjauan Kuba sebagai negara sponsor untuk tindak terorisme, penghapusan larangan berkunjung bagi warga AS untuk ke Kuba, penghapusan pembatasan finansial, peningkatan jaringan telekomunikasi, dan upaya untuk mencabut embargo perdagangan yang telah berlangsung selama 54 tahun. 

"Kami melakukan perubahan ini, karena menurut kami hal tersebut merupakan jalan yang terbaik. Hari ini, warga Amerika memilih untuk menghapus belenggu masa lalu, untuk meraih masa depan yang lebih baik bagi warga AS dan Kuba," ungkap Obama yang disiarkan secara langsung di televisi. 

Sementara itu, Presiden Kuba, Raul Castro, menyambut baik pidato Obama tersebut. Dalam pernyataannya yang juga disampaikan melalui siaran televisi, Castro mengingatkan, walau kedua pemimpin sepakat memulihkan hubungan diplomatik, namun masalah utama belum tuntas. 

"Blokade ekonomi dan sistem finansial keuangan yang memberi dampak besar di bidang perekonomian dan kemanusiaan di negara kami harus diakhiri," ungkap Castro. 

Dia turut menyebut, sejak awal dirinya terpilih sebagai Presiden, Castro berulang kali menyatakan kesiapannya untuk berdialog dengan Pemerintah AS dengan mengedepankan kesetaraan. 

Pembebasan Narapidana

Langkah nyata lain dari pemulihan hubungan kedua negara yaitu dengan membebaskan tahanan dari Kuba dan AS. Pada Rabu kemarin, Kuba membebaskan kontraktor untuk program bantuan USAid, Alan Gross. 

Dulu, penahanan Gross dianggap sebagai penghalang besar untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Pria berusia 65 tahun itu dibui selama lima tahun. 

Tiba di pangkalan militer Angkatan Udara Andrews dekat Washington, Gross langsung disambut oleh Menteri Luar Negeri, John Kerry dan pejabat berwenang lainnya. Gross dibui, karena dituding oleh Pemerintah Kuba melakukan subversi di saat tengah mengimpor layanan internet ke komunitas Yahudi di Kuba. 

Menurut AS dan Kuba, Gross dibebaskan karena alasan kemanusiaan. Berbicara dalam jumpa pers, Gross berterima kasih kepada keluarganya. 

"Sangat penting untuk membantu saya bertahan, ketika mengetahui bahwa saya belum dilupakan," ujar Gross. 

Selain Gross, Pemerintah Kuba juga membebaskan agen intelijen AS yang telah dibui selama hampir 20 tahun di Kuba. AS juga membebaskan tiga napi asal Kuba yang dikenal bagian dari "Cuban Five". Mereka dituding berupaya untuk menyusup dan memata-matai pangkalan militer AS. 

Sementara itu, Kerry, mengaku bersemangat menjadi Menlu AS pertama dalam 60 tahun yang berkunjung ke Kuba. Perbaikan hubungan ini dilakukan, usai pembicaraan rahasia antara kedua negara selama 18 bulan. Pembicaraan itu turut melibatkan Vatikan dan Kanada. (art)

Baca juga: 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya