Keluarga Korban MH370 Terancam Tak Dapat Hak Asuransi

Pesawat Malaysia Airlines
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews - Sudah hampir satu tahun pesawat Malaysia Airlines MH370 dinyatakan jatuh, namun hingga kini bangkainya belum ditemukan. Ketidakjelasan keberadaan pesawat itu akan menambah derita keluarga korban. 
Wow, Pegawai ASN yang Pindah ke IKN Bakal Dapat Satu Unit Apartemen Layak Huni

Hal itu disampaikan Wakil Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Iqbal Lalu Muhammad kepada wartawan di ruang Palapa pada Kamis, 18 Desember 2014. Menurut Iqbal, ada dua kepentingan keluarga korban dalam insiden itu. 
Pembangkangan Terhadap UU Telekomunikasi, Pengusaha Ilegal Ini Diancam Hukuman Pidana

"Pertama, mereka perlu tahu mengenai status pesawat dengan jelas. Kedua, apakah ada hak yang seharusnya diterima oleh keluarga korban dari kejadian ini," ujar Iqbal. 
KPK Eksekusi Sanksi Etik Eks Karutan Achmad Fauzi soal Kasus Pungli

Sebagai contoh, kata Iqbal, jika statusnya tidak diputuskan, maka keluarga korban terancam tidak akan bisa mencairkan dana asuransi. Sebab, tidak ada pihak yang bisa mengeluarkan sertifikat kematian. 

"Karena hingga saat ini, tidak ada yang yakin apakah anggota keluarganya benar-benar sudah meninggal," kata dia. 

Sementara itu, ketika ditanya apakah Pemerintah RI akan mendesak Malaysia untuk membuat jelas statusnya, Iqbal mengatakan, hingga saat ini proses pencarian masih terus berlanjut.

Kemlu terus mendampingi tim investigasi dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk berkoordinasi dengan tim investasi dari Negeri Jiran. 

Pesawat MH370 menghilang dari radar pada 8 Maret 2014 di saat menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur menuju ke Beijing. Saat mengudara, pesawat jenis Boeing 777 itu mengangkut 239 penumpang, termasuk tujuh warga Indonesia. 

Kendati proses pencarian masih terus berlangsung hingga saat ini, namun Direktur Komersial Malaysia Airlines, Hugh Dunleavy, sempat berucap, perusahaan tempatnya bekerja akan menyampaikan kepada publik bahwa burung besi itu hilang dan tidak bisa ditemukan. Rencana tersebut akan diumumkan pada akhir tahun ini. 

Pernyataan Dunleavy kemudian membuat keluarga korban MH370 yang tergabung dalam Voice370 menjadi bingung dan geram. (ase)

Baca juga: 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya